ABSTRAK
Industri farmasi merupakan industri yang mengalami pertumbuhan setiap tahunnya sehingga menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi. Investor tentu hanya akan menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik sehingga dapat memberikan keuntungan bagi penanam modal yang dapat dilihat dari analisis laporan keuangan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yaitu inflasi. makin tinggi inflasi akan semakin menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan. Penurunan profitabilitas dapat menurunkan kemampuan perusahaan untuk membayarkan deviden kepada para pemegang saham dan pandangan investor terhadap kinerja perusahaan akan memburuk.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas (ROA, ROE, NPM, GPM) dan inflasi terhadap return saham baik secara parsial ataupun simultan pada industri farmasi yang terdaftar di BEI periode 2011 – 2014 sehingga hasil dari penelitian dapat dijadikan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan oleh investor.
Metode pengumpulan data penelitian menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan industri farmasi yang telah diaudit periode 2011 – 2014 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Ada 7 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan regresi data panel karena mengkombinasikan data cross section dan time series, untuk menguji hipotesis digunakan uji F dan uji T.
Metode pengujian yang sesuai untuk penelitian yaitu menggunakan model fixed effect. Hasil dari penelitian yaitu bahwa ROA dan NPM berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham sedangkan ROE, GPM dan inflasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara simultan rasio profitabilitas (ROA, ROE, NPM, GPM) dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Perusahaan subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia harga sahamnya dari tahun 2011-2014 meningkat, maka disarankan bagi investor jika berinvestasi di perusahaan subsektor farmasi lebih baik investasi dalam jangka waktu yang lama sehingga bisa mendapatkan return saham yang besar. investor harus mencermati ROA dan NPM dari laporan keuangan perusahaan karena berpengaruh signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi ROA dan NPM maka dapat diprediksi bahwa return saham akan semakin tinggi pula.
Kata kunci: industri farmasi, profitabilitas, inflasi, dan return saham