ABSTRAK
Salah satu indeks harga saham yang menunjukan return tahunan paling banyak meleset dari peramalan trend pasaryang dilakukan oleh tim adalah indeks Kompas100 yaitu pada tahun 2009, 2012, dan 2013. Tiga media massa menyatakn adanya anomali pasar efisien di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009, 2012, 2014, dan 2015. Melesetnya return saham yang terjadi di Indeks Kompas100 berpotensi disebabkan oleh adanya anomali hipotesis pasar efisien. Salah satu anomali hipotesis pasar efisien yang dikenal yaitu anomali musiman. Anomali musiman memiliki beberapa bentuk, dua diantaranya dikenal dengan weekday effect, dan week-four effect, dimana return saham cenderung bergerak negatif pada hari Senin, dan terkonsentrasi pada hari Senin di minggu terakhir setiap bulannya.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengungkap keberadaan weekday effect, week-four effect, dan pengaruh hari perdagangan terhadap return saham pada emiten yang tergolong dalam perhitungan indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia selama periode Agustus 2007 sampai dengan Agustus 2015.
Metode penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan melibatkan 45.596 return saham harian dari 57 emiten yang tergolong dalam perhitungan indeks Kompas100 selama 10 periode perhitungan selama periode Agustus 2007 sampai dengan Agustus 2015 sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode uji F, uji t, regresi linier berganda, dan uji koefisien determinasi (Adjuster R2). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 23.0.
Temuan pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat weekday effect, dan week-four effect. Hari perdagangan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap return saham pada emiten yang tergolong dalam perhitungan indeks Kompas100. Dilihat dari nilai koefisien determinasi, kelima hari perdagangan memberikan pengaruh terhadap return saham sebesar 24.8%, dan sisanya sebesar 76.2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah return saham cenderung bergerak negatif pada hari Senin, dan terkonsentrasi pada Senin minggu terakhir setiap bulannya. Return saham yang terjadi pada hari Senin tidak acak, melainkan dapat dijelaskan oleh return saham yang terjadi pada hari perdagangan di minggu sebelumnya. Saran untuk investor dengan strategi investasi jangka pendek atau yang biasa disebut trader adalah dengan memanfaatkan fenomena anomali pasar untuk memaksimalkan return portofolio.
Kata Kunci: weekday effect, week-four effect, return saham, indeks Kompas100
ABSTRACT
One of the most indices which misses return forecast from return trend forecast whom IDX Statistics team did is Kompas100 Index, which happen in 2009, 2012, and 2013. Three mass media declared that an efficient market hypothesis anomaly happens at Indonesia Stock Exchange in 2009, 2012, 2014, and 2015. The misses return forecast which happened in the Kompas100 index, potentially caused by efficient market hypothesis anomaly. One of the efficient market hypothesis anomaly form is seasonal anomaly. Seasonal anomaly had many form, two of them is called weekday effect and week-four effect, where stock return tend to move negative in Monday, and concentrated on Monday in the last week of each month.
The purpose of this research is to reveal the existence of weekday effect, week-four effect, and the effect of trade on stock returns on listed companies belonging to the index calculation of Kompas100 in the Indonesia Stock Exchange during the period August 2007 to August 2015.
This research method is quantitative, involving 45.596 daily stock returns of 57 issuers belonging to the index calculation of Kompas100for 10 period during August 2007 to August 2015 as a sample. This study uses F test, t test, multiple linear regression, and test coefficient of determination (Adjusted R2). Data processing was performed using IBM SPSS 23.0 application.
The findings in this study indicate that there is a weekday effect, and week-four effect. The trading day effect simultaneously and partially on stock return on issuers belonging to the index calculation of Kompas100. Based from the value of the coefficient of determination, the fifth day on the trade impact on stock returns of 24.8%, and the remaining 76.2% is influence by other variables outside the research.
The conclusion of his research is stock returns tend to move negative on Monday, and concentrated on the last Monday of each month. Stock return which occurred on Monday was not random, but can be explained by the stock return occurred on the trading day in the previous week. Suggestion for investors with a short-term investment strategies or so-called trader is to utilize the efficient market hypothesis to maximize portfolio return.
Keywords: weekday effect, week-four effect, return saham, Kompas100 index