Peristiwa ekonomi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pasar modal. Kebijakan dan kondisi ekonomi suatu negara juga berdampak pada negara lain, salah satunya yakni Devaluasi Yuan yang mempengaruhi reaksi pasar modal di Indonesia. Pengukuran reaksi pasar dapat dilihat dari tingkat abnormal return, trading volume activity dan bid-ask spreads. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, dimana dilakukan pengamatan selama 10 hari sebelum, event date, dan 10 hari sesudah peristiwa.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang terdiri harga saham penutupan harian, jumlah saham yang diperdagangkan, dan harga bid dan ask indeks LQ45. Model yang digunakan untuk mengestimasi expected return pada abnormal return adalah market model. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan total sampel sebanyak 43 perusahaan dari LQ45 pada periode pengamatan. Teknik analisis data menggunakan uji paired sample t-test pada data berdistribusi normal dan Uji Wilcoxon pada data tidak berdistribusi normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan abnormal return saham perusahaan kelompok LQ45 sebelum, saat dan sesudah peristiwa pengumuman devaluasi Yuan 2015. Terdapat perbedaan signifikan trading volume activity dan bid-ask spreads yang signifikan untuk sebelum dan saat, saat dan sesudah ,dan juga untuk sebelum dan sesudah pengumuman devaluasi Yuan 2015. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa peristiwa ekonomi Devaluasi Yuan memiliki kandungan informasi yang dapat diserap oleh investor, namun tidak terlihat secara signifikan pada abnormal return, sedangkan trading volume activity dan spreads antara bid-ask signifikan perbedaannya dari pengaruh devaluasi Yuan.
Kata kunci: event study, devaluasi Yuan 2015, abnormal return, trading volume activity, bid-ask psreads