Tingginya angka pengangguran di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah entrepreneur nya. Padahal, negara dapat dikatakan makmur apabila jumlah wirausaha minimal terdapat 2% dari jumlah penduduknya. Rendahnya jumlah wirausaha ini dikarenakan persepsi ketakutan akan kegagalan yang tinggi dari masyarakat Indonesia, sehingga menjadi penghambat dalam memulai bisnis baru. Kegagalan bisnis terjadi karena adanya beberapa faktor dimana salah satunya terdapat faktor dari dalam diri sendiri yang disebut faktor atribusi. Universitas Telkom merupakan institusi yang mendukung pengembangan program kewirausahaan, terbukti dengan nilai – nilai yang dianutnya, yaitu “PRIME - Profesionalism, Recognition of achievement, Integrity, Mutual respect Entrepreneurship”. Akan tetapi pada mahasiswa Universitas Telkom kegiatan bisnis masih dibayang-bayangi oleh risiko kegagalan. Persepsi kegagalan inilah yang menjadi ancaman dalam program pengembangan jumlah wirausaha.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor atribusi utama dalam gagalnya suatu bisnis, serta untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel atribusi internal yang meliputi keahlian, kompetensi dan pengetahuan, dan variabel eksternal yang meliputi keberuntungan dan dukungan serta niat berbisnis terhadap kesuksesan bisnis.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif- kausal. Dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Universitas Telkom yang telah mempunyai bisnis dan pernah gagal minimal satu kali , penyebaran kuesioner dilakukan melalui sosial media (line, WhatAsp dan BBM) dengan bantuan feature google docs. Instrumen pertanyaan berjumlah 14, dengan nilai crochbach’s alpha sebesar 0,8. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path) dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 20.
Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel atribusi internal dan atribusi eksternal terhadap kesuksesan bisnis melalui niat berbisnis, besarnya pengaruh tidak langsung tersebut adalah senilai 7%. Atribusi eksternal mempunyai pengaruh langsung terhadap niat berbisnis sebesar 24,9%. Besarnya pengaruh atribusi eksternal terhadap kesuksesan bisnis secara langsung adalah 1%. Pengaruh tidak langsung dari atribusi eksternal terhadap kesuksesan bisnis melalui niat berbisnis adalah 5%. Sehingga total pengaruh atribusi eksternal adalah 27%. Besarnya pengaruh atribusi internal terhadap niat berbisnis adalah 10,3%. Besarnya pengaruh langsung atribusi internal terhadap kesuksesan bisnis adalah 10%. Pengaruh tidak langsung antara atribusi internal terhadap kesuksesan bisnis melalui niat berbisnis adalah sebesar 2%. Sehingga total pengaruh atribusi internal adalah 22%.
Berdasarkan hasil penelitian, faktor utama kegagalan bisnis pada mahasiswa Universitas Telkom adalah faktor atribusi eksternal yang meliputi dukungan dan keberuntungan. Sehingga untuk mengantisipasi kegagalan bisnis dapat dilakukan dengan memberikan dukungan baik secara material maupun moral. Dukungan secara material dapat meliputi pemberian dana atau modal serta pemberian informasi tentang peluang usaha. Dukungan secara moral dapat meliputi pemberian motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa Universitas Telkom, sehingga mampu melihat ketakutan akan kegagalan yang mereka rasakan menjadi suatu tantangan yang harus di taklukan.
Keywords : Entrepreneurship, Fear of Failure, Faktor Atribusi Internal, Faktor Atribusi Eksternal, Motivasi Kegagalan Bisnis, Persepsi Kognitif, Intention