Spectrum frequency merupakan sumber daya yang terbatas. Penggunanya yang terus meningkat tak sebanding dengan ketersediaan spectrum frequency. Pembagian dalam penggunaan spectrum frequency telah diatur agar tertib, teratur, dan efisien. Namun masih terjadi under-utilized spectrum frequency. Salah satu solusi untuk mengurangi under-utilized spectrum frequency adalah Dynamic Spectrum Access. Dynamic Spectrum Access ini didukung oleh Cognitive Radio. Cognitive Radio merupakan sistem komunikasi nirkabel cerdas yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya, serta programmable. Salah satu bagian fungsional dalam Cognitive Radio adalah Spectrum Sensing. Spectrum sensing berfungsi untuk mendeteksi keberadaan Licensed User (LU) dari suatu licensed frequency. Bila Licensed User sedang menduduki licensed frequency miliknya, maka Cognitive Radio User(CRU) tidak dapat menggunakan spectrum frequency tersebut. Kelemahan yang ada pada local detection adalah kemungkinan timbulnya shadowing dan receiver uncertainty. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan deteksi ada atau tidaknya suatu Licensed User (LU) pada suatu spectrum frequency. Kesalahan deteksi ini menyebabkan interferensi antara Licensed User (LU) dan Cognitive Radio User (CRU).
Pada penelitian ini, dianalisis performansi Cooperative Spectrum Sensing dengan metode Soft Decision Combining(SDC) dan Hard Decision Combining(HDC) untuk meminimalisir kemungkinan interferensi yang disebabkan oleh shadowing dan receiver uncertainty. Cooperative Spectrum Sensing adalah metode spectrum sensing dengan combining informasi dari masing-masing Cognitive Radio User, untuk kemudian diproses menggunakan Fusion Rule pada Fusion Center. Fusion Center menentukan global decision mengenai ada atau tidaknya licensed user dalam suatu spectrum frequency.
Hasil penelitian ini didapatkan performansi cooperative spectrum sensing yang mempunyai nilai Pd(probability of detection) tinggi yaitu 100% pada saat menggunakan 30 CRU dibandingkan dari local spectrum sensing yang hanya mencapai nilai Pd 39% dengan 1 CRU. Didapatkan pula perbandingan performansi pada tiap metode yang ada pada Hard Decision Combining dan Soft Decision Combining. Performansi yang baik ini ditandai dengan nilai probability of detection yang tinggi yaitu 90 % pada nilai SNR(Signal to Noise Ratio) -20 db. Disediakan beberapa skenario dengan parameter SNR, dan jumlah CRU untuk mengukur nilai probability of detection dan probability of false alarm untuk mengetahui performansi detektor. Kinerja detektor paling baik dengan nilai Pd tertinggi yaitu 100 % menggunakan 32 CRU, nilai SNR -4 dB didapatkan dengan metode Optimum HDC dan Optimum SDC. Metode yang paling baik antara Optimum HDC dan Optimum SDC bergantung pada bandwidth yang disediakan.
Kata kunci :Cognitive Radio, Spectrum Sensing, Cooperative Spectrum Sensing, Fusion Rule