Salah satu tempat yang berpotensi untuk dilakukan perancangan jaringan seluler adalah gedung perkuliahan, penelitian ini dilakukan pada gedung perkuliahan Universitas Telkom yang terdiri dari 10 lantai. Hal ini dikarenakan tingginya jumlah mahasiswa, dosen serta civitas Universitas Telkom yang berada di dalam gedung tersebut , selain itu konstruksi bangunan atau dinding-dinding yang tebal sehingga menyebabkan penerimaan sinyal pada area indoor gedung perkuliahan tersebut menjadi kurang baik. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukannya perancangan jaringan Long Term Evolution-Advanced (LTE-A) serta WiFi 802.11n existing.
Metode perencanaan jaringan yang digunakan untuk menentukan jumlah (Femtocell Access Point) LTE-A menggunakan perhitungan coverage dan capacity, model propagasi yang yang digunakan COST 231 Multiwall serta simulasi yang akan menggunakan software RPS 5.4 (Radiowave Propagation Simulator. Penelitian ini memiliki 3 skenario yaitu memodelkan kondisi Wifi 802.11n existing, memodelkan hasil perancangan jaringan LTE-A indoor dengan menggunakan FAP dan memodelkan hasil perancangan jaringan WiFi 802.11n existing dengan adanya penambahan dengan FAP LTE. Analisis hasil perencanaan jaringan dilakukan dengan menilai parameter receive signal level (RSL) dan signal to interference ratio (SIR)
Hasil Penelitian yang didapatkan adalah perancangan dengan performa tertinggi adalah hasil perancangan FAP LTE 1800 Mhz tanpa penggunaaan Wifi Existing dengan hasil SIR 17,57 dB dengan RSL -58,51 dBm dan hasil perancangan yang paling optimal adalah hasil perancangan WiFi 802.11n existing dengan penambahan 6 FAP LTE-A dengan hasil SIR 6,81 dB dan RSL -55,68 dBm.
Kata kunci : LTE-A, WiFi 802.11n, FAP, RSL, SIR