Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan sebuah teknologi diadopsi oleh 4G LTE yang memberikan kecepatan transfer data tinggi dan tahan terhadap efek multipath fading. Tingginya Peak-to-Average Power Ratio (PAPR) merupakan salah satu kelemahan pada sistem OFDM yang disebabkan akibat penjumlahan subcarrier termodulasi pada blok paralel di sisi pengirim. PAPR dapat menimbulkan efek distorsi nonlinier. Clipping merupakan salah satu cara untuk mereduksi PAPR yang diterapkan pada sisi pengirim. Namun sulit untuk merekonstruksi sinyal pada sisi penerima. Pada tahun 1999, algoritma decision-aided reconstruction (DAR) dikembangkan utuk mereduksi efek clipping noise, namun DAR hanya memperhitungkan berdasarkan kanal statis.
Pada penilitan ini, efek distorsi nonlinear akibat clipping noise diperbaiki dengan menggunakan metode Iterative channel estimation yang juga dapat meningkatkan performansi sistem akibat clipping noise yang tidak dapat dikompensasi. Teknik ini menggabungkan metode iterasi untuk estimasi kanal dan clipping noise reduction (CNR) pada sisi penerima. Dengan metode equalization weight yang diiterasi beberapa kali dapat meniminalkan Minimum Square Error (MSE) antara sinyal terima sesudah blok Frequency Domain Equalization (FDE) dan feedback sinyal sesudah proses reduksi clipping noise mampu meningkatkan performansi OFDM. Metode ini lebih akurat untuk mencegah efek negatif dari clipping noise dan untuk mengurangi sisa dari clipping noise.
Hasilnya dapat terlihat dengan penggunaan metode ini didapatkan perbandingan MSE terhadap Eb/No dengan level MSE -12 dB didapatkan Eb/No untuk modulasi QPSK dan 16 QAM berturut-turut sebesar 10 dB dan 13 dB lebih unggul 2 dB dan 7 dB metode clipping dan mendekati skema OFDM Konvensional dengan selisih 3 dB. Serta untuk performansi BER pada rentang Eb/No 50 dB didapatkan 10-4 untuk kecepatan 70 km/jam dan 120 km/jam dibandingkan dengan metode clipping biasa yang menghasilkan BER 10-2