IMPLEMENTASI DOUBLE MOVING AVERAGE PADA ALGORITMA EVOLVING FUZZY UNTUK PERAMALAN KALENDER MASA TANAM BERBASIS CURAH HUJAN (STUDI KASUS : TANAMAN KENTANG)

LIA ANGGRAENI PUTRI

Informasi Dasar

87 kali
16.04.677
C
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Sebagai negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja dalam sektor pertanian. Para petani dapat membagi musim tanamnya secara mudah karena di Indonesia hanya terjadi dua musim yaitu musim penghujan dan kemarau. Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober-Maret dan musim kemarau terjadi pada bulan April-September. Akhir-akhir ini keadaan cuaca tak menentu membuat para petani mengalami banyak kerugian salah satunya adalah para petani tidak bisa menentukan musim tanamnya lagi secara pasti. Peramalan atau forecasting sangat dibutuhkan untuk membuat kalender masa tanam agar para petani tidak mengalami kerugian yang besar yang diakibatkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Pada penelitian kali ini dengan menggunakan metode peramalan Double Moving Averages, dan Evolving Fuzzy berbasis Algoritma Genetika untuk membuat kalender masa tanam. Evolving Fuzzy itu sendiri adalah metode yang menggabungkan metode Evolutionary Algorithm dengan Fuzzy System, dan Algoritma Genetika digunakan untuk mengoptimasi fuzzy rule dan fungsi keanggotaan, dari hasil fuzzy yang telah dioptimasi dapat digunakan untuk meramalkan curah hujan dan membuat kalender masa tanam dari hasil peramalan.

      Berdasarkan hasil pelatihan fuzzy menggunakan Algoritma Genetika didapat parameter terbaik dengan output bentuk fungsi keanggotaan input dan fungsi keanggotaan output yang berbeda, probabilitas crossover (Pc) 0,9 dan probabilitas mutasi (Pm) 0,1. Ukuran populasi 50 dan jumlah individu yang dievaluasi sebanyak 20.000 dengan akurasi pelatihan sebesar 89,9102% dan akurasi pengujian sebesar 86,4009%. 
     Dari hasil peramalan yang didapat dan dibandingkan dengan data aktual maka pada periode Oktober 2014 sampai dengan Oktober 2015, tanaman kentang tidak cocok ditanam pada periode ini. Curah hujan yang fluktuatif membuat kalender masa tanam untuk tanaman kentang sulit dibuat. Karena kentang tidak baik tumbuh dengan curah hujan yang terlalu tinggi, hal itu menyebabkan kentang mudah busuk dan rentan terkena penyakit. Curah hujan yang terlalu kecilpun tidak dapat mendukung pertumbuhan kentang pada awal pembudidayaan, karena kentang membutuhkan keseterdiaan air yang cukup ketika awal pertumbuhan.

Kata kunci : forecasting, double moving average, Evolving Fuzzy, Algoritma Genetika.

Subjek

Soft computing
 

Katalog

IMPLEMENTASI DOUBLE MOVING AVERAGE PADA ALGORITMA EVOLVING FUZZY UNTUK PERAMALAN KALENDER MASA TANAM BERBASIS CURAH HUJAN (STUDI KASUS : TANAMAN KENTANG)
 
 
 

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

LIA ANGGRAENI PUTRI
Perorangan
Fhira Nhita M.T
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2016

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini