Kota Bandung sebagai kota pariwisata dan kuliner di Indonesia menjadi tempat lahirnya restoran dengan konsep yang sangat baru dan belum ada di pasar Indonesia saat ini. Street Gourmet, menggabungkan 2 konsep wisata, yaitu kuliner dan juga city tour.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan proses inovasi bisnis restoran Street Gourmet menggunakan pendekatan bisnis model kanvas dari Osterwalder dan Pigneur, kemudian dievaluasi dengan menggunakan analisi SWOT. Dan dihasilkan rekomendasi rancangan bisnis model canvas yang baru dari hasil evauasi analisis SWOT.
Penelitian ini menggunakan metode mixed method concurrent embedded, dimana kualitatif merupakan metode primer digunakan untuk memetakan proses bisnis Street Gourmet, dan metode kuantitatif sebagai data sekunder untuk mendukung dan memperkuat data digunakan untuk melakukan evaluasi analisis SWOT melalui IPA matriks dan skala likert. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dan penyebaran kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan melalui informasi online untuk eksplorasi data penelitian.
Hasil dari penelitian ini adalah, Street Gourmet sudah memiliki model bisnis yang cukup baik dan mampu mengisis kesembilan blok dari model bisnis kanvas meskipun perusahaan ini bisa dibilang masih baru. Namun terdapat beberapa rekomendasi untuk memperbaiki beberapa aspek dalam proses bisnisnya yaitu, customer relationship mengadakan promo atau event untuk memancing konsumen baru dan posting harian pada akun media sosial yang dimiliki Street Gourmet. Channel, diusahakan menggunakan posting berbahasa inggris dan Indonesia untuk menarik wisatawan asing dan mempertakan konsumen lokal. Value preposition disarankan untuk mematenkan konsep yang unik ini agar tidak mudah ditiru oleh pesaing. Key resource membuka cabang franchise dan memiliki lebih banyak tema dekorasi. Cost structure menganggarkan biaya tidak terduga dan menyiapkan biaya promosi. Revenue stream- pendapatan dari hasil franchise.