Desa Cipacing merupakan pusat industri untuk wilayah Jatinangor. Berbagai kerajinan dihasilkan oleh para industri kreatif di Cipacing, salah satunya pengrajin kursi sofa. Pengrajin kursi sofa Cipacing, Jatinangor sudah ada sejak tahun 1987. Beberapa produk kursi sofa Cipacing telah memenuhi pemasaran ke daerah Bandung, Jombang, hingga luar pulau Jawa. Lokasi Cipacing yang berada di jalur arteri provinsi menjadi sebuah potensi untuk dikenal masyarakat terutama dalam kondisi-kondisi tertentu seperti pada saat libur panjang. Selain itu berdirinya empat pusat pendidikan ternama di Indonesia di wilayah Jatinangor mendatangkan banyak peluang untuk meningkatkan produksi dan kemampuan tenaga kerja pengrajin. Namun keberadaan pengrajin kursi sofa Cipacing ini tidak begitu dikenal oleh masyarakat dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. Selain itu keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, keterbatasan modal, dan sistem pemasaran yang masih secara tradisional menyebabkan para pengrajin sulit berkembang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menegtahui sejauh mana bisnis pengrajin kursi sofa sudah berjalan dan mencari pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas dan analisis SWOT. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kerja sama antar sesama pengrajin kursi sofa dan dukungan pemerintah menjadi alternatif untuk mengatasi setiap permasalahan pada blok bangunan Business Model Canvas.