Sebagai manusia, dalam menjalani kehidupan, tentu saja kita tidak hanya mengamati dan memberikan tanggapan terhadap orang lain, tetapi kita juga mempersepsi diri kita sendiri. Untuk menjadi subjek dan objek persepsi sekaligus, di dalam benak kita, kita membayangkan diri kita sebagai orang lain, hal ini disebut dengan looking-glass self, yakni mengamati diri sendiri, yang selanjutnya berkembang pada gambaran serta penilaian terhadap diri kita sendiri, atau lebih dikenal dengan Konsep Diri. Dalam komunikasi interpersonal, konsep diri yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi tingkah lakunya. Selanjutnya, dari tingkah laku mereka ini, kita dapat melihat apakah seseorang tersebut memiliki konsep diri positif ataukah ia memiliki konsep diri negatif.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai kecenderungan positif atau negatif dari konsep diri informan kunci berdasarkan ciri-ciri yang dikelompokkan oleh William D Brooks dan Philip Emmert. Penelitian ini dilakukan kepada siswi-siswi penyandang tunarungu dan tunawicara yang bersekolah di SLB Negeri Cicendo Bandung menggunakan metode penelitian kualitatif, studi deskriptif. Selanjutnya, data primer didapatkan melalui kegiatan observasi terang-terangan dan tersamar, serta kegiatan wawancara semiterstruktur kepada informan kunci dengan memanfaatkan media komunikasi handphone dan wawancara langsung kepada beberapa significant others.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa, kedua informan kunci tidak dapat dinyatakan secara utuh memiliki konsep diri positif tidak pula konsep diri negatif, karena saat memenuhi satu dari ciri-ciri konsep diri positif, belum tentu seseorang memenuhi semua ciri-ciri konsep diri positif, dan sebaliknya, saat salah satu ciri-ciri konsep diri positif tidak terpenuhi, belum tentu semua ciri-ciri konsep diri positif tidak terpenuhi. Hal ini juga berlaku terhadap ciri-ciri konsep diri negatif, jika salah satu ciri-ciri konsep diri negatif dimiliki seseorang, belum tentu ia memiliki semua ciri-ciri konsep diri negatif yang ada, dan tidak memiliki salah satu ciri-ciri konsep diri negatif bukan berarti bebas dari semua karakteristik konsep diri negatif tersebut. Namun, dari sepuluh ciri-ciri yang dinyatakan Brooks dan Emmert, didapatkan hasil, bahwa Dewi memiliki kecenderungan positif untuk enam ciri-ciri yang ada, memiliki kecenderungan negatif untuk satu ciri-ciri, dan berada di posisi netral untuk tiga ciri-ciri lainnya. Sedangkan Mila, memiliki kecenderungan positif untuk lima ciri-ciri dan berada pada posisi netral untuk lima ciri-ciri lainnya.
Kata kunci: Konsep Diri, Penyandang Tunarungu, Penyandang Tunawicara