Dalam mengaplikasikan strategi penggabungan terdapat salah satu permasalahan yaitu menyangkut sumber daya manusia, tidak lebih dari 50% penggabungan dan akusisi mencapai standar awal keberhasilan, dimana sumber daya manusia adalah faktor terpenting dan hampir semua proses peningkatan kualitas institusi berujung pada kekuatan sumber daya manusia. Kegiatan dari penggabungan memiliki dampak negatif pada karyawan pasca penggabungan, terbukti dari tingkat kurang puas dalam mengadopsi perubahan organisasi dari hasil penggabungan perguruan tinggi. Telkom University adalah salah satu perguruan tinggi yang mampu melewati masa krisis dalam menjalankan strategi penggabungan yaitu antara IT Telkom, IM Telkom, STISI Telkom, dan Politeknik Telkom yang bertujuan memperkuat modal dan sumber daya guna bertahan dalam persaingan. Penelitian ini menggunakan sampel 94 responden dengan teknik Purposive sampling yaitu pada staf pelaksana (TPA) yang berkerja ? 4 tahun. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi sederhana selain itu pada peneliti ini membandingkan pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen sebelum dan sesudah penggabungan dengan menggunakan interpretasi Snakes diagram untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah penggabungan serta GAP. Didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasi sebelum bergabung menjadi Telkom University sebesar 43.9%. dan sesudah bergabung 43.9% dari hasil tersebut tidak terdapat perbedaan pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi antara sebelum dan sesudah pada Telkom university.
Kata Kunci : Penggabungan, Perguruan tinggi, Kepuasan kerja, Komitmen organisasi, Snake diagram