Salah satu upaya untuk menghadapi permasalahan di kota-kota besar yaitu dengan adanya Smart City dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti misalnya solusi Machine-to-Machine (M2M). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran wacana program M2M versi Ridwan Kamil. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data dari twitter @ridwankamil periode 16 September 2013 sampai 31 Juli 2015. Adapun hasil dari penelitian ini, terdapat 118 permasalahan yang dikeluhkan kepada Ridwan Kamil melalui twitter dan terdapat 4 program M2M yang telah direalisasikan oleh Ridwan Kamil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yang diinformasikan melalui media sosial. Permasalahan yang solusinya menerapkan program M2M yaitu permasalahan angkutan umum, PPDB online, parkir, dan perizinan. Solusi M2M untuk permasalahan tersebut yaitu untuk angkutan umum Ridwan Kamil menerapkan sistem pembayaran elektronik atau e-ticketing dengan Bandung smart card pada sarana transportasi TMB. Untuk PPDB online Ridwan Kamil menyediakan platform yaitu berupa website PPDB online. Selanjutnya untuk parkir Ridwan Kamil memfasilitasi mesin parkir atau e-parking. Dan untuk perizinan disediakan sebuah platform berupa website yang juga dapat diakses melalui smartphone. Apabila dikaitkan berdasarkan tweet @ridwankamil dengan konfirmasi Diskominfo Kota Bandung menunjukkan perbedaan pendapat yaitu program M2M yang direalisasikan Ridwan Kamil tidak hanya berjumlah 4 program saja, namun terdapat 10 program yang sebagian masih dalam tahap pembangunan dan belum diinformasikan kepada masyarakat. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan kepada Ridwan Kamil untuk menyelesaikan permasalahan yang masih banyak dikeluhkan netizen melalui twitter dengan solusi M2M.
Kata kunci: Smart City, Twitter, Machine-to-Machine, Permasalahan