Meningkatnya kebutuhan layanan data seluler di Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta terutama pada area ruang tunggu keberangkatan terminal 2 yang semakin tinggi, dikarenakan terminal 2 merupakan salah satu terminal yang melayani penerbangan domestik dan mancanegara. Area ruang tunggu keberangkatan di terminal 2 terdiri dari tiga sub terminal yaitu 2D, 2E dan 2F yang masing-masing sub terminal memiliki tujuh gate keberangkatan. Banyaknya jumlah user seperti penumpang dan petugas bandara yang berada di area tersebut menyebabkan peningkatan penggunaan layanan data seluler membutuhkan kapasitas yang besar dan mobilisasi user yang tinggi.
Dalam proses perencanaan jaringan LTE memiliki tujuan utama yaitu, untuk memaksimalkan coverage dan capacity. Pada perencanaan jaringan LTE ini menggunakan frekuensi 1800 MHz dengan bandwidth 20 MHz. Sebelum melakukan perencanaan jaringan perlu dilakukan walktest untuk mengetahui kondisi jaringan existing. Hasil walktest di terminal 2D menghasilkan nilai RSCP -91,58 dBm, terminal 2E -90 dBm dan terminal 2F -98 dBm.
Perencanaan jaringan ini terdiri dari tiga skenario yaitu, skenario pertama pada terminal 2D dengan jumlah antena yang berbeda yaitu sembilan, delapan dan tujuh antena, skenario kedua pada terminal 2E dengan jumlah antena sebanyak delapan, tujuh dan enam antena dan pada skenario terakhir (ketiga) pada terminal 2F dengan jumlah antena yang berbeda tujuh, enam dan lima antena. Hasil yang didapat pada skenario pertama yaitu menggunakan delapan antena dengan nilai RSL -43,91 dBm dan SIR 13,44 dB. Pada skenario kedua jumlah antena yang digunakan terdapat delapan buah antena dengan nilai RSL -46,06 dBm dan SIR 13,07 dB. Dan untuk skenario ketiga menggunakan jumlah antena sebanyak enam buah antena dengan nilai RSL -48,85 dBm dan SIR 11,18 dB.
Kata Kunci: LTE, walktest, RSL, SIR, coverage, capacity