Pada PT. XYZ ditemukan permasalahan bahwa pada proses ini sering terjadi penumpukan ceceran bubuk teh yaitu ketika teh diproses dalam mesin vibrex, shifter, theewan, dan druck roll, serta ketika teh akan dimasukkan ke bak atau handling antar mesin. Sesuai pengamatan, ceceran yang terdapat pada proses sortasi adalah ceceran yang paling banyak di seluruh proses pengolahan bubuk teh hitam ortodoks yaitu sekitar 27460 gram per jam yang terdiri dari beberapa jenis teh, namun biasanya dimasukkan ke dalam pengangkut ceceran yang terdiri dari satu wadah sehingga semua jenis teh yang telah terpisah akan tercampur dengan kualitas terburuk sehingga ada downgrade dari segi kualitas yang nantinya akan berpengaruh ke harga jual. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan terhadap pengangkut ceceran bubuk teh ini agar tidak mengakibatkan material loss secara terus menerus dari segi bahan serta finansial. Pengembangan pengangkut ceceran bubuk teh ini dapat dibantu dengan menggunakan pendekatan reverse engineering and redesign methodology. Dengan perbaikan pada pengangkut ceceran ini akan membantu untuk mengurangi downgrade mutu ceceran bubuk teh di proses sortasi. Pengangkut ceceran dikembangkan dengan menambah fitur yang dapat memisahkan kualitas ceceran bubuk teh sesuai ukurannya. Pengangkut ceceran usulan ini memiliki tiga pengayak yang masing-masingnya memiliki mesh yang ukuran lubangnya sudah disesuaikan dan satu tray akhir dengan menggunakan mekanisme putar manual menggunakan engkol. Sehingga dalam penggunaan sebelum material handling dipindahkan, terlebih dahulu mengayak ceceran bubuk teh agar terpisah sesuai klasifikasinya kemudian pengangkut ceceran didorong untuk dimasukkan ke dalam bak bubuk teh yang telah terklasifikasi. Jenis bubuk teh yang dihasilkan dari ceceran adalah BOP SP, BOP, BOP F, dan Dust.