Kebutuhan masyarakat global di era informasi saat ini sangat tinggi. Masyarakat menginginkan hal – hal yang serba mudah, praktis dan efisien namun tidak mengurangi kualitasnya. Jaringan ad hoc merupakan salah satu teknologi yang menawarkan kemudahan tersebut. Jaringan ad hoc merupakan sebuah teknologi dalam wireless LAN yang tidak memerlukan adanya sebuah infrastruktur jaringan karena setiap node dalam jaringannya akan selalu bergerak (mobile) sehingga membentuk topologi jaringan yang berubah – ubah. Suatu node pada jaringan ad hoc dapat berupa peralatan telekomunikasi dimana sering sekali sangat terbatas pada resource seperti luasnya jangkauan transmisi, daya baterai, dan bandwidth. Standar IEEE 802.11ah diciptakan untuk menjawab tantangan tersebut karena mendukung skenario jaringan wireless seperti mengatur banyaknya device, luasnya jangkauan dan mekanisme konsumsi daya untuk energi yang terbatas.
Pada tugas akhir ini membahas mengenai pengaruh standar IEEE 802.11ah terhadap konsumsi energi dan kinerja pada protokol routing ad hoc. Protokol routing yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Destination Sequenced Distance Vector (DSDV) dan Optimized Link State Routing (OLSR). Perancangan sistem simulasi dilakukan dengan dua skenario yaitu penambahan jumlah node dan perubahan jarak antara node dengan access point. Selanjutnya kinerja jaringan diukur menggunakan hasil simulasi yang dihasilkan oleh Network Simulator 3. Metrik kerja yang diukur diantaranya packet delivery ratio, throughput, average delay, dan energy consumption.
Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kinerja jaringan dengan menggunakan protokol routing OLSR lebih baik dibandingkan dengan protokol routing DSDV pada standar IEEE 802.11ah. Protokol routing OLSR mendapatkan nilai rata – rata packet delivery ratio sebesar 5,9352%; rata – rata delay sebesar 0,24757144 detik; rata – rata throughput sebesar 34200 Bps; dan rata – rata energy consumption sebesar 14,96142791 J pada skenario penambahan jumlah node. Sedangkan untuk skenario perubahan jarak antara node dan acces point pada protokol routing OLSR mendapatkan nilai rata – rata packet delivery ratio sebesar 71,54%; rata – rata delay sebesar 0,00215684 detik; rata – rata throughput sebesar 6637,8 Bps; dan rata – rata energy consumption sebesar 14,16508545 J. Protokol routing DSDV mendapatkan nilai rata – rata packet delivery ratio sebesar 1,664%; rata – rata delay sebesar 0,4938553 detik; rata – rata throughput sebesar 9088,1 Bps; dan rata – rata energy consumption sebesar 14,80851968 J pada skenario penambahan jumlah node. Sedangkan untuk skenario perubahan jarak antara node dan acces point pada protokol routing DSDV mendapatkan nilai rata – rata packet delivery ratio sebesar 6,48%; rata – rata delay sebesar 0,23936 detik; rata – rata throughput sebesar 1085 Bps; dan rata – rata energy consumption sebesar 13,82875636 J.
Kata kunci : Ad hoc, Network Simulator 3, DSDV, OLSR, IEEE 802.11ah