Tax Avoidance merupakan tindakan legal, dapat dibenarkan karena tidak melanggar Undang-Undang, dalam hal ini sama sekali tidak ada suatu pelanggaran hukum yang dilakukan dan tindakan ini bertujuan untuk menekan atau meminimalisasi jumlah pajak yang harus dibayar. Pada dasarnya penghindaran pajak merupakan sesuatu yang tidak diinginkan pemerintah karena dapat merugikan negara. Sebab pendapatan negara terbesar bersumber dari pajak. Pada praktiknya, masih banyak kasus penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan yang mengakibatkan kerugian besar pada negara. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Kompensasi dan Eksekutif Preferensi Risiko Eksekutif terhadap tax avoidance.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Sampel yang digunakan sebanyak 15 perusahaan. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan signifikansi 0,05 (5%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi eksekutif khususnya kompensasi direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance, sedangkan preferensi risiko eksekutif (risk taker) yang diproksikan dengan risiko perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.