Di dalam kehidupan, saling menjaga etika dan berkomunikasi sangatlah penting.
Sekalipun dia orang asli daerah tersebut harus menghargai sesamanya. Paguyuban Sundawani
adalah organisasi yang berbasis melestarikan budaya sunda. Anggotanya bias berasal dari
daerah mana saja asal mereka mau ikut melestarikan dan menjaga Kebuudayaan Sunda.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif konstruksivisme
yaitu penelitian kualitatif yang bersifat dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai
hasil konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat relative. Penelitian ini
menggunakan 4 informan yang terbagi menjadi 2 informan berasal dari asli Tanah Sunda, dan
sisa 2 informannya masing masing berasal dari Rembang, Jawa Tengah dan Kalimantan.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pendapat yang sama dari masyarakat asli
dengan masyarakat pendatang yang berada di Paguyuban Sundawani ialah saling menghargai
satu sama lain walaupun sebagian anggota Paguyuban Sundawani bukan berasal dari asli Tanah
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa siapapun kalian yang tinggal,
mulailah dari diri sendiri untuk saling menghargai saatu sama lain dan juga perbedaan. Tidak
harus mengerti dan menggunakan bahasa daerah tersebut, cukup mengerti, menghargai dan
melestarikan Budaya tersebut.
Kata Kunci : Adaptasi Interaksi. Paguyuban Sundawani, Masyarakat Pendatang