Banyaknya pengkonsumsian beras di kota Bandung sehingga menganjurkan pemerintah kota bandung untuk melakukan divertifikasi pangan. Salah satu yang tidak mengkonsumsi nasi yaitu kampung Cirendeu dimana masyarakat mengkonsumsi pangan lokal dengan beras singkong yang tidak memiliki kandungan gula sehingga baik digunakan untuk penderita diabetes. Maka dari itu diperlukan kampanye pengenalan beras singkong sebagai alternatif pangan di kota Bandung, dengan menggunakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan, pengelolahan data meliputi studi kepustakaan, observasi lapangan, dan wawancara. Konsep dalam tugas akhir ini adalah perancangan kampanye konsumsi beras singkong sebagai alternatif pangan. Pentingnya kampanye dalam pengenalan beras singkong di kota Bandung diharapkan menjadi awal dari efek jangka panjang pada masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan yang akan menjadi investasi jangka panjang setiap manusia.