Perkembangan komunikasi saat ini membutuhkan datarate serta efisiensi bandwidth yang tinggi. Orthogonal Frequency Division Multiplexing Access (OFDMA) merupakan suatu teknik multicarrier yang memiliki efisiensi yang tinggi dalam pemakaian frekuensi, kuat dalam menghadapi frequency selective fading, dan tidak sensitif terhadap sinyal delay sehingga telah banyak diterapkan pada teknologi komunikasi broadband, seperti Mobile Wimax. Namun demikian, OFDMA juga mempunyai kelemahan yakni memiliki nilai Peak to Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi. Tingginya nilai PAPR menyebabkan power amplifier membutuhkan daerah linier yang lebar sehingga akan mengurangi efisiensi penguat daya dalam sistem. The low peak-to average power ratio (PAPR) sistem telah memotivasi LTE untuk mengadopsi single carrier frequency division multiple access (SC-FDMA) sebagai uplink dalam skema multiple accessnya untuk mendapatkan nilai PAPR yang rendah. Pada penelitian sebelumnya, Renu Rani dkk melakukan reduksi PAPR dengan kombinasi clipping dan pulse shaping dan reduksi PAPR yang didapatkan sebesar 4,9dB.
Teknik yang diajukan pada tugas akhir ini adalah kombinasi dari clipping dan pulse shapping menggunakan filter Root Raised Cosine (RRC) dengan memperhatikan jumlah subcarrier dan roll of factor yang digunakan. Prinsip utama teknik clipping adalah pemotongan sinyal sebelum sinyal memasuki amplifier dengan cara membatasi amplitudo sinyal-sinyal masukan clipping dengan suatu nilai (threshold) yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan pulse shaping filter merupakan proses pengkonvolusian dengan koefisien filter sesuai dengan roll of factor filter yang digunakan.
Reduksi PAPR yang didapatkan menggunakan subcarrier 1024 dan rolloff 0,6 sebesar 3,4dB. Sistem SC-FDMA dengan teknik clipping dan pulse shaping memiliki performansi PAPR dengan perbaikan PAPR terbaik adalah dengan menggunakan jumlah subcarrier 256 dan rolloff 0,1, hal ini terlihat dari simulasi yang diujikan menggunakan submapping IFDMA dan RRC, dengan perbaikan sebesar 0,142dB. Namun EbNo untuk mencapai BER 10-4 meningkat sebesar 2,8 dB.
Kata kunci : LTE, SC-FDMA, OFDMA, RRC, clipping, pulse shaping filter, subcarrier mapping
Nowadays Development of communication requires high datarate and high bandwidth efficiency. Orthogonal Frequency Division Multiplexing Access (OFDMA) is a multicarrier technique that has high efficiency, the advantages of OFDMA is good againts frequency selective fading, and not sensitive to delay the signal that has been widely applied in broadband communication technologies, such as Mobile WiMAX. However, OFDMA also has the disadvantage in term of Peak to Average Power Ratio (PAPR). The high value of PAPR will reduce the efficiency of the power amplifier in the system, so that requires a good amplifier. The low peak-to average power ratio (PAPR) systems have been motivated LTE to adopt single carrier frequency division multiple access (SC-FDMA) as the uplink multiple access scheme to obtain a low PAPR value. In previous studies by Renu Rani and the other, PAPR reduction with a combination of clipping and pulse shaping and reduction of PAPR obtained by 4,9dB.
The technique proposed in this thesis is a combination of clipping and pulse shaping using filters Root Raised Cosine (RRC) with different number of subcarriers and the roll of factor. The main principle of the clipping technique is cutting the signal that entering the amplifier by limiting the amplitude of the input signals clipping with a value (threshold). While the pulse shaping filter is a process of convolution with the filter coefficients depend on a roll of factor.
Reduction PAPR obtained by proposed technique with 1024 subcarrier and 0,6 rolloff factor is 3,4dB. The result of PAPR performance by SC-FDMA system with Clipping and Pulse Shaping Technique was imporoved PAPR by 0,142dB using 256 subcarrier and 0,1 roll off factor. But in exchange, the value EbNo to get BER 10-4 is increase by 2,8dB.
Keywords: LTE, SC-FDMA, OFDMA, PRC, clipping, pulse shaping filter, subcarrier mapping