Bayi yang lahir prematur harus dirawat dengan inkubator, sebab pengaturan suhu tubuhnya belum stabil dan dia akan gampang kedinginan. Inkubator bayi yang ada di pasaran menggunakan kontrol on-off pada sistem pemanasnya untuk mengendalikan suhu dalam inkubator. Proses ini tentunya membutuhkan daya yang cukup besar untuk menghidupkan dan mematikan pemanas secara terus-menerus. Pengaplikasian kontrol suhu menggunakan metode fuzzy logic diharapkan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada kontrol on-off inkubator bayi. Penelitian tugas akhir ini menggunakan plant berupa modul thermoelectric sebagai elemen pemanas inkubator.
Dengan menggunakan termoelektrik energi listrik dapat dirubah menjadi energi kalor, sehingga dapat digunakan sebagai heater inkubator. Suhu dalam inkubator diukur dengan sensor SHT-11 dan digunakan (hasil ukur) sebagai masukan untuk mikrokontroler. Selain masukan dari sensor digunakan juga data masukan (set point) untuk mendapatkan suhu dan kelembaban yang di inginkan. Dengan menggunakan metode fuzzy logic masukan yang samar (tidak pasti) dapat menghasilkan keluaran yang pasti.
Pada penelitian ini, inkubator bayi dapat menghasilkan suhu stabil sesuai dengan setpoint yang diinginkan yaitu 32ºC, 33ºC, 34ºC, dan 35ºC serta kelembaban pada rentang 55%-65%RH. Dengan konsumsi energi 24,959 Wh pada setpoint 32ºC, 25,708 Wh pada setpoint 33ºC, 28,809 Wh pada setpoint 34ºC, dan 31,191 Wh pada setpoint 35ºC.
Kata kunci : Inkubator bayi, modul thermoelectric, SHT-11.