Reklamasi di Teluk Benoa Bali menjadi isu hangat. Pro dan kontra yang timbul menjadi topik yang patut diperbincangkan karena berbagai pertimbangan. Pihak pro dan kontra terhadap reklamasi Teluk Benoa menjadi fenomena sosial di masyarakat. Kekuasan yang menguasai media berimplikasi pada bagaimana khalayak berkembang dengan media di sekitarnya atau di bangunnya. Di dalam website bali.tribunnews.com apakah memiliki tujuan mendukung pemerintah atau sebaliknya terkait dengan aspek ekonomi politik. Penelitian ini menggunakan metode studi analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen dengan paradigma kritis. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi teks dan dokumentasi. Data diperoleh dari penelusuran berita pada website bali.tribunnews.com yang ada kaitannya dengan reklamasi Teluk Benoa serta dari beberapa sumber pendukung lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan mengenai masalah reklamasi Teluk Benoa dan belum terjamin objektivitas dan netralitasnya atau ada unsur kepentingan suatu pihak dalam menjelaskan fakta tersebut. Media bali.tribunnews.com dalam pemberitaan mengenai reklamasi Teluk Benoa masih ditemukan ada penggambaran aktor sosial atau pihak-pihak terkait yang direpresentasikan secara baik dan ada juga pihak yang digambarkan secara buruk. Keterkaitan dengan aspek ekonomi politik untuk kepentingan satu pihak atau kelompok tertentu yang dapat dilihat pada analisis teks berita tersebut yaitu dalam konteks aspek ekonomi politik antara pemerintah, investor dan masyarakat yang menjadi penolakan masyarakat terhadap rencana pemerintah serta aspek ekonomi politik juga yang menjadi inti permasalahan di dalam berita website bali.tribunnews.com.
Kata Kunci: Analisis Teks Media, Analisis Wacana Kritis, Reklamasi Teluk Benoa