Perkembangan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Kemajuan teknologi ini menambah perkembangan teknologi sebagai trend baru untuk mengekspresikan kreativitas. Namun terdapat dampak yang tidak bisa dihindari. Salah satunya serangan ke server yang terjadi belakangan ini yang mulai banyak terjadi. Seperti penyerangan terhadap SSH (Secure Shell) untuk melakukan remote server. Sehingga diperlukan pengamanan terhadap SSH, salah satunya dengan menggunakan Fail2ban. Fail2ban digunakan untuk menangani serangan brute force dan dictionary attack pada linux dengan cara membaca log file dari SSH, apache dan lainnya, kemudian secara otomatis menerapkannya pada IPtables untuk memblok serangan. Pada Fail2ban ini terdapat konfigurasi untuk mengatur waktu blok akses, dan jumlah maksimum berapa kali user dapat mencoba login. Tidak hanya keamanan, diperlukan juga monitoring pada SSH server agar admin tidak perlu berada 24 jam di depan server untuk mengawasi port SSH. Pada monitoring ini terdapat notifikasi ketika user login ke server yang akan dikirim ke Telegram Messenger. Notifikasi yang dikirim berupa tanggal, jam masuk, alamat IP Host, IP pengguna, serta informasi ISP, kota, dan Negara pengguna. Hasil pengujian menunjukan bahwa Fail2ban dapat mencegah serangan dari aplikasi Hydra dan Metasploit.