Sekolah alam pertama kali di Indonesia pada tahun 1997 merupakan gagasan dari Ir. Lendo Novo yang berkonsep agar murid-murid dapat belajar sambil bermain dan mewujudkan konsep tersebut dalam Sekolah Alam di Ciganjur, Jakarta Selatan. Metode pembelajaran yang unik dan menyenangkan di Sekolah Alam dapat menarik minat para siswa dan mampu memberikan inovasi baru dalam bidang pendidikan. Konsep Sekolah Alam yang diterapkan pada area sekolah membuat segala aktivitas yang dilakukan berhubungan dengan alam sehingga dalam keseharian siswa akan berinteraksi dengan alam, oleh karena itu faktor sustainable dibutuhkan dalam perancangan interior sekolah agar proses pengajaran yang dilakukan tetap dapat mengeksplore alam sekitar berbeda dengan bangunan sekolah pada umumnya yang tertutup dan tidak berinteraksi langsung dengan alam. Penerapan konsep sustainable dalam perancangan Sekolah Alam lebih banyak membahas pengembangan material sebagai bahan bangunan atau furniture yang digunakan untuk aktivitas siswa. Pengembangan material yang digunakan seperti bamboo, batok kelapa, sekam padi, krat botol, kayu bekas, kayu sisa diterapkan pada area dinding dan furniture. Pemilihan konsep ini bertujuan agar siswa lebih paham dan mengerti cara menjaga, memelihara dan merawat alam dengan baik demi kelangsungan hidup dimasa depan.
Kata Kunci: Sekolah Alam, Sustainable design, Ciganjur.