ABSTRAK
Pada tahun 2015 perusahaan tekstil dan garmen mengalami penurunan kinerja dengan adanya beberapa perusahaan yang melakukan penghapusan pencatatan (delisting) dari daftar Bursa Efek Indonesia akibat kebangkrutan. Tercatat dari 20 perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI, terdapat 3 perusahaan melakukan delisting dikarenakan mengalami kondisi yang secara signifikan berpengaruh negatif dalam kinerja keuangan dan operasionalnya serta tidak memiliki pendapatan lagi. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian tentang prediksi kondisi financial distress perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio, dan net profit margin, terhadap financial distress yang dihitung menggunakan Altman Z-score pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI sebanyak 17 perusahaan, sedangkan jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel adalah 13 perusahaan tekstil dan garmen selama 6 tahun. Maka dari itu, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 78 sampel atau data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, CR (Current Ratio) memiliki pengaruh sebesar 29.1% terhadap Financial Distress (FD) sehingga bisa dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan, sedangkan NPM (Net Profit Margin) memiliki pengaruh sebesar 14,2% terhadap FD sehingga bisa dikatakan pula memiliki pengaruh yang signifikan. CR dan NPM secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress.
Kata kunci: current ratio, net profit margin dan financial distress.