Sebagai sebuah lembaga pendidikan, kondusivitas lingkungan fisik di Sekolah Anak Jalanan Master Indonesia berpengaruh terhadap keberhasilan proses pendidikan dan pembinaan di dalamnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut di antaranya; temperature dan kualitas udara, kebisingan, tingkat pencahayaan, tata letak meja, furniture, display dan penyimpanan, dan pemilihan warna. Bangunan Sekolah Master Indonesia yang terbuat dari kontainer bekas merupakan tantangan utama dalam mewujudkan interior lingkungan pembelajaran yang kondusif tersebut. Penggunaan shipping container bekas sebagai komponen bangunan Sekolah Master Indonesia mengawali langkah menuju lingkungan yang berkelanjutan. Untuk memaksimalkan hal tersebut, perancangan interior Sekolah Master Indonesia dilakukan dengan pendekatan desain berkelanjutan biomimicry yang difokuskan pada peningkatkan kualitas lingkungan pembelajaran secara alami dengan mengadaptasi bentuk dan perilaku suatu organisme, serta pola hidup alam untuk mengatasi masalah pencahayaan, penghawaan, akustik, pemilihan bentuk, warna, dan material ke dalam desain interior Sekolah Master Indonesia. Dengan demikian tercapai suasana lingkungan pembelajaran yang kondusif dapat tercapai secara efektif dan berkelanjutan.
Kata kunci : lingkungan pembelajaran, sekolah, desain berkelanjutan, biomimicry