PT STALLION adalah perusahaan industri manufaktur yang memproduksi suku cadang (spareparts) untuk industri otomotif khususnya untuk kendaraan speda motor baik itu single part ataupun sub-assembly. Pencapaian produksi rata-rata memproduksi 20 jenis spareparts setiap bulan. Komponen dengan defect terbanyak selama 1 tahun terakhir adalah plat fuelpam. Menurut data perusahaan dari Januari 2015 – Desember 2015 jumlah cacat mengalami fluktuatif dan ada yang melebihi standar cacat perusahaan yaitu 0,2%. Berdasarkan data historis perusahaan, defect terbesar ialah defect miring pada workstation spot welding yang akan menjadi fokus penelitian. Penelitian ini menggunakan Metode Six Sigma untuk mengurangi defect miring. Tahapan pada Six Sigma yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Tahap Define menetapkan ada lima CTQ pada proses produksi. Tahap Measure mengukur stabilitas proses (Control Chart p) dan kapabilitas proses (DPMO dan level sigma). Tahap Analyze untuk menentukan prioritas perbaikan defect miring dan mencari akar penyebabnya. Tahap Improve untuk penyusunan usulan perbaikan untuk mengurangi cacat defect miring. Usulan perbaikan diberikan untuk faktor material, mesin, dan operator sebagai faktor penyebab defect miring. Usulan perbaikannya yaitu, membuat display peringatan setting parameter pada mesin spot welding, melakukan penggantian dan pemeliharaan tembaga welding pada interval waktu tertentu , pembuatan standar operasi pembersihan bahan baku, dan pembuatan instruksi kerja pada mesin spot welding.
Kata kunci : plat fuelpam, spareparts, Six Sigma, CTQ, spot welding, defect miring