Softswitch merupakan teknologi sistem switching yang dirancang untuk
menjembatani migrasi dari jaringan circuit switch (PSTN/PLMN) ke jaringan
packet switch (IP) dalam evolusinya menuju Next Generation Networks (NGN).
Elemen utama dari arsitektur Softswitch yaitu Media Gateway Controller (MGC)
atau yang lebih dikenal dengan nama Softswitch, merupakan bagian kontrol
terpusat yang mengendalikan elemen lainnya, yaitu Signaling Gateway (SG),
Media Gateway (MG), dan Application Server (AS). Sebagai kontrol terpusat
dengan beban trafik relatif besar dan melibatkan berbagai protokol komunikasi,
maka terdapat potensi permasalahan beban lebih (overload) dan peningkatan
delay (latency) di Softswitch. Hal ini akan mempengaruhi kinerja jaringan dan
kualitas komunikasi yang dihasilkan, sehingga diperlukan suatu metoda untuk
memprediksi kinerja Softswitch sebelum dioperasikan. Penelitian melalui
eksperimen langsung di lapangan atau lab memiliki kendala utama, yaitu sulitnya
melakukan pengaturan sumber trafik dari segi karakteristik, intensitas, maupun
skenario panggilan sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu diperlukan
sebuah model yang mampu mensimulasikan fungsi-fungsi Softswitch.
Dalam Tugas Akhir ini dilakukan simulasi pemrosesan panggilan telepon
pada jaringan Softswitch mulai dari permintaan panggilan hingga pembubaran
hubungan. Simulasi ini meliputi pembangkitan sumber trafik, pemrosesan dalam
tiap eleman jaringan (Softswitch, AG, SG, dan PSTN), komunikasi antar elemen
jaringan dengan menggunakan protokol standar (Megaco, SS7, Sigtran, dan SIP)
dan metoda pencatatan proses untuk bahan analisis. Untuk melihat kesesuaian
dengan sistem nyatanya, dilakukan pengujian dan analisis terhadap simulator dari
dua aspek, yaitu dari segi kesesuaian urutan proses komunikasi antar elemen
jaringan dan dari segi akurasi pada sisi masukan (karakteristik pembangkit trafik)
maupun di sisi keluaran (karakteristik pelayanan Softswitch).
Hasil pengujian dan analisis menunjukkan kesesuaian dalam urutan proses
komunikasi dengan acuan protokol standar. Dari pengujian karakteristik trafik di
sisi masukan dan keluaran, dapat diketahui bahwa simulator memiliki distribusi
waktu antar kedatangan dan distribusi pelayanan eksponensial negatif. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa simulator sesuai dengan sistem tunggu M/M/1. Model
M/M/1 digunakan untuk validasi delay hasil simulator. Berdasarkan kurva delay
hasil simulator, yang penyimpangannya kurang dari 5% adalah call setup delay,
dengan deviasi sebesar 1,78%. Call setup delay yang dihasilkan simulator
memenuhi standar yang ditetapkan yaitu 184,29 ms. Sehingga dapat diketahui
kapasitas BHCA Softswitch simulator, yaitu sebesar 19.429 call/hour.
softswitch, AG, SG, TG, megaco, SS7, sigtran, SIP, dan delay