Kebutuhan akan pelayanan yang cepat, nyaman dan murah dengan sadar telah menggerakan riset di bidang teknologi informasi. Virtualisasi pun berkembang pesat. Dengan virtualisasi kita bisa terlepas dari ketergantungan fisik karena dengan virtualisasi fisik yang berjumlah satu berfungsi sama dengan fisik berjumlah banyak. Cloud computing hadir ke tengah – tengah masyarakat dengan menyajikan beberapa keunggulannya.Walaupun masih menjadi sesuatu yang baru, tidak sedikit juga orang yang telah merasakan manfaat dari cloud computing. Masih banyak perusahaan yang ragu untuk memindahkan fasilitas mereka ke dalam cloud dikarenakan beberapa hal yang sangat kritikal menyangkut data dan aplikasi mereka. Melihat dari kemunculan cloud ini dan perkembangannya yang sangat pesat, bukan tidak mungkin cloud ini akan menjadi suatu kebutuhan dasar dalam membangun sebuah industri ataupun perusahaan. Software yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah Openstack.
Metodologi yang digunakan pada tugas akhir ini adalah dengan ekperimen dan studi pustaka, dimana akan digunakan sebuah PC dan Laptop sebagai objek eksperimen, dan dengan meneliti referensi-referensi dari berbagai sumber. Adapun parameter yang diteliti dalam tugas akhir ini adalah Flops (floating point per second) dan memory bandwidth.
Dari hasil Implementasi Cloud Server dengan AMD Phenom, parameter Flops: 3,6250943 GFlops - 10,937998 GFlops, memory bandwidth: 32,03 - 32,58 Gb/s. Untuk Skenario real computer AMD Phenom, parameter Flops 11,7945 GFlops, memory bandwith 32,0789 Gb/s. Hasil dari Cloud Server Openstack lalu dibandingkan dengan Cloud Server Eucalyptus dan didapat hasil yang tidak jauh berbeda. Pada parameter floating points per seconds performansi naik seiring pertambahan jumlah core, sedangkan pada memory bandwidth performansi cederung stabil meskipun jumlah core diubah. Cloud computing, IaaS, Flops, Memory Bandwidth, Openstack, Eucalyptus