Salah satu aktivitas utama supply chain Bulog adalah pengadaan beras. Untuk memenuhi
kebutuhan beras terutama raskin maka bulog perlu melakukan pemenuhan beras dengan cara menunggu
penawaran dari para rekanannya. Di sisi lain bulog juga harus menyegerakan pengadaan berasnya karena
para penerima raskin yang ada pada cakupan wewenang bulog tersebut harus dipenuhi dan tidak bisa
diundur penyalurannya. Hal ini tentu membuat bulog harus mencari beras untuk mencukupi kebutuhan
tersebut dan cadangan lewat satgasnya. Dan pada satgas inilah bulog mengeluarkan biaya lebih karena
harus mengirim tim yang tugasnya mencari beras. Hal ini terjadi karena bulog tidak punya data inventori
para rekanannya. Dalam penentuan jumlah kebutuhan beras, bulog juga harus membuat rencana
anggaran yang biasa di sebut Prognosa. Dalam membuat prognosa ini tidak lepas dari peran pemerintah
daerah terutama kabupaten yang mempunyai data kependudukan dan tentang penerima raskin.
Melihat kenyataan inilah perlu dibuat sistem informasi yang menghubungkan para entitas-entitas
ini. Perancangan sistem dilakukan dengan melakukan analisis identifikasi kebutuhan sistem yang
kemudian digambarkan kedalam pemodelan sistem, perancangan basis data, perancangan struktur menu,
dan perancangan antarmuka. Setelah itu rancangan tersebut diimplementasikan kedalam barisan Bahasa
Pemrograman yang selanjutnya dilakukan pengujian fungsionalitas.
Berdasarkan hasil perancangan sistem ini dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi
yang dibuat berbasiskan web dengan menggunakan database MySQL serta bahasa pemrograman PHP ini
telah berhasil diuji fungsionalitasnya sehingga dapat berfungsi sebagai alat pendukung upaya optimalisasi
supply chain bulog.
Supply Chain Management, Sistem Informasi, Bulog