PT. Lima Jaya Ampuh Inti Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tembakau yang memproduksi rokok kretek tangan. Industri rokok ini merupakan salah satu bisnis yang terbilang cukup ketat terutama di Jember, dikarenakan terdapat sekitar puluhan bisnis serupa yang terjun dalam persaingan. Fenomena yang terjadi saat ini yaitu pemerintah berupaya menertibkan pabrik rokok yang kian menjamur dengan cara menaikkan tarif cukai rokok. Dari kebijakan tersebut berdampak terhadap nasib perusahaan rokok kecil yang tidak mampu bersaing dengan yang lain sehingga banyak yang bertumbangan. Untuk itulah diperlukan suatu penilaian kinerja dalam upaya menilai dan mengevaluasi serta merumuskan perbaikan kinerja demi konsistensi perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengukuran kinerja keuangan dalam menilai sejauh mana yang dicapai oleh manajemen. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan rasio keuangan dan konsep economic value added.
Dari hasil pengukuran menggunakan rasio keuangan antara lain rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas menunjukkan diantaranya kinerja perusahaan masih kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan nilai yang menurun di setiap tahunnya dan juga berada di bawah perolehan perusahaan pembanding yang sejenis. Sedangkan dari hasil menggunakan konsep EVA, didapat hasil tahun 2005 nilai EVA yang negatif yang berarti perusahaan belum mampu memberikan nilai tambah bagi pemilik perusahaan, namun di tahun berikutnya perusahaan mampu mencatatkan nilai EVA yang positif, walaupun terjadi penurunan nilai EVA di tahun 2008.
Perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya yang merujuk pada hasil perhitungan rasio keuangan maupun konsep EVA yakni dengan meningkatkan penjualan maupun melakukan efisiensi. Beberapa usulan dalam meningkatkan penjualan yakni memperbesar area pemasaran, menambah agen distributor dan merekrut tenaga pemasaran yang profesional. Sedangkan efisiensi persediaan bahan baku perlu dilakukan, sehingga dengan demikian barang tidak terlalu banyak menumpuk di gudang. Selain itu efisiensi tenaga kerja diperlukan apabila pihak manajemen kurang mampu untuk meningkatkan penjualan produknya.
kinerja, rasio keuangan, economic value added