ABSTRAKSI
Community marketing merupakan strategi PT.Telkom dalam upaya perusahaan
untuk bersaing sebagai internet service provier.Kejelasan informasi yang sampai pada
komunitas sehingga akhirnya melakukan pembelian dapat diukur dengan menggunakan
Consumer Decision Model (CDM). Dalam Consumer Decision Model (CDM)
digambarkan bagaimana konsumen menerima informasi, lalu akhirnya mencari dan
mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk, dimana variabel satu dan
lainnya saling mendukung yang berakhir dengan pembelian.
Pengembangan komunikasi pemasaran yang dilakukan mengarah kepada konsep
IMC dengan audiens sasaran adalah anggota komunitas yang dibedakan berdasarkan
faktor demografi dan ekonomi. Tujuan komunikasi yang menjadi focus adalah bagaimana
mengkomunikasikan layanan Speedy dengan quota download yang baik, penanganan
keluhan pelanggan yang baik dan ramahnya petugas dalam melayani pelanggan. Audiens
yang belum sampai pada tahap conviction dan purchase kurang dari 50% pesan yang
dirancang sebaiknya disampaikan menggunakan media TV, media cetak, dan
mengusahakan terjadinya promosi dari mulut ke mulut. Keputusan atas bauran
komunikasi pemasaran menunjukkan bahwa periklanan sebaiknya menggunakan media
TV, promosi penjualan adalah pembagian modem secara gratis, hubungan masyarakat
dengan customer gathering, dan pemasaran langsung dengan direct mail.
Efektivitas komunikasi pemasaran dapat dinilai menurut hierarki tanggapan,
dimana dalam penelitian ini digunakan model Hierarchy of effect , serta dengan
melakukan analisis terhadap citra. Hasil pengukuran tersebut dijadikan sebagai tujuan
agar terciptanya hubungan yang antar komunikasi pemasaran sebagai upaya penciptaan
konsep Integrated Marketing Communication. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuisioner kepada 2 pihak, dimana pihak pertama adalah karyawan PT.Telkom yang
menciptakan citra terhadap layanan Speedy, pihak kedua adalah anggota komunitas
eksisting yang dimasuki Speedy, dimana penyebaran kuisioner menggunakan teknik Non-
Probability (quote dan purposive sampling). Pengolahan data menggunakan statistika
deskriptif, regresi linier, diagram ular, peta kuadran dan Consumer response index untuk
melihat setiap tahapan pada model Hierarchy of effect.
Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan hasil bahwa community marketing
Speedy belum efektif karena kurang dari 50% yang sampai pada tahap purchase, citra
yang ingin diciptakan PT.Telkom terhadap layanan Speedy masih tidak terdapat
persamaan dengan citra yang ditangkap anggota komunitas, dan juga beberapa komunitas
yang pernah dimasuki Speedy ternyata menjadi komunitas yang tidak loyal terhadap
layanan Speedy. Kategori loyal terhadap layanan adalah anggota komunitas yang
termasuk Commited buyer, Satisfied buyer dan responden yang tidak masuk kategori
switcher. Dan komunitas eksisting yang masuk kategori paling loyal adalah komunitas
banjar dan SMA. CDM, IMC, Community Marketing Speedy