PT Caladi Lima Sembilan merupakan sebuah perusahaan garment yang memproduksi kaos
sablon. Hingga saat ini, perusahaan menghadapi masalah cacat produksi yang ditunjukkan
dengan teridentifikasi sebesar 4.08% produk cacat pada periode Oktober 2010 – Mei 2011.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, digunakanlah metode Six Sigma dalam mengatasi
masalah cacat produksi tersebut.
Dalam Six Sigma terdapat langkah sistematik untuk memecahkan masalah yang disebut
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, Control). Tahap Define bertujuan untuk
mengidentifikasi produk dan/ atau proses yang akan diperbaiki. Tahap Measure bertujuan
untuk mengetahui stabilitas dan kapabilitas proses produksi. Pada tahap Analyze, dilakukan
analisis terhadap akar-akar penyebab masalah dengan menggunakan Fishbone Diagram,
melakukan Failure Mode and Effect Analysis dan Benchmarking.
Dalam penelitian ini, terdapat 4 CTQ, yaitu kerapihan sablon, kerapihan jahitan, kebersihan
produk dan kesempurnaan produk. Terdapat 5 jenis defect yang teridentifikasi, yaitu cacat
sablon, jahitan meleset, kain kotor, cacat bahan dan bahan berlubang. Nilai sigma PT Caladi
Lima Sembilan pada periode Oktober 2010 – Mei 2011 sebesar 3.93 sigma. Faktor penyebab
terjadinya cacat produk tersebut disebabkan oleh faktor karyawan, material dan peralatan.
Berdasarkan analisis tersebut, dapat diusulkan tindakan untuk Improvement menurut prioritas
yang diperlukan. Six Sigma, Fishbone Diagram, Failure Mode and Analysis, Benchmarking.