Pesatnya perkembangan teknologi di dunia membuat bermunculan produk-produk
telekomunikasi baru, salah satunya yaitu BlackBerry. BlackBerry yang memiliki kemampuan
menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam
mengejutkan dunia. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In
Motion (RIM). BlackBerry yang memiliki kelebihan dibandingkan Smartphone lainnya berupa
layanan push e-mail karena seluruh surat-e baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar)
“didorong” masuk ke dalam Blackberry secara otomatis. Perkembangan pasar BlackBerry di Indonesia
yang terus meningkat dari tahun ke tahun, membuat RIM melakukan kerjasama dalam hal penjualan
paket Bundling dan layanan BlackBerry dengan beberapa Operator Telekomunikasi di Indonesia
seperti Indosat, Telkomsel, Excelcomindo (XL), dan Axis. Sehingga nantinya didapatkan sebuah
usulan tarif paket Bundling BlackBerry yang terdiri atas Handset dan layanan BlackBerry per
bulannya.
PT. Telkomsel, Tbk. yang merupakan Market Leader Operator GSM di Indonesia tentunya
tidak akan menyia-nyiakan kerjasama dengan Research in Motion (RIM) dalam menyediakan layanan
dan paket Bundling produk BlackBerry. Apalagi jika dilihat dari jumlah pengguna BlackBerry di
Indonesia, PT. Telkomsel, Tbk. masih lebih rendah dibandingkan 2 Operator lainnya yaitu Indosat dan
Excelcomindo (XL). Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah usulan tarif paket Bundling BlackBerry
Operator Telkomsel yang dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan serta dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Sehingga nantinya PT. Telkomsel, Tbk. tidak hanya menjadi Market
Leader Operator GSM, tetapi juga Market Leader pengguna BlackBerry di Indonesia
Metoda Value based pricing adalah sebuah metoda penetapan harga produk, dimana
perusahaan akan menentukan seberapa berharganya suatu produk bagi pelanggan. Tujuannya adalah
untuk menghindari penetapan harga yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dari kemauan bayar
pelanggan, jika mereka mengetahui benefit yang bisa mereka dapatkan dari penggunaan suatu produk.
Dalam penelitian ini penggalian kebutuhan data dilakukan dengan 2 cara yaitu, dengan metoda
penelitian mengunakan kuisioner bagi pengguna BlackBerry, dengan proses wawancara. Kuisioner
disebarkan sebanyak 230 kuisioner kepada pengguna BlackBerry di kota Jakarta dan Bandung dengan
menggunakan teknik stratified random sampling. Proses Wawancara dilakukan kepada pegawai PT.
Telkomsel, Tbk. sebagai perusahaan Telekomunikasi yang menjadi tempat studi kasus.
Hasil penelitian ini menghasilkan sebuah usulan tarif paket Bundling BlackBerry Operator
Telkomsel yang didapatkan dari mempertimbangkan dari hasil gap antara tingkat kepentingan dan
performansi terhadap layanan dan tarif produk BlackBerry, Perceptual Mapping Position, Crosstab,
dan Customer Willingnes To Pay. Dari hasil penelitian ini pula pihak PT. Telkomsel, Tbk. dapat
melakukan perubahan tarif atau penambahan value terhadap paket Bundling dan layanan BlackBerry
yang ditawarkan kepada konsumen.
perceptual mapping position, customer willingness to pay, value based pricing, tarif.