PT Telkomsel sebagai market leader dalam industri telekomunikasi selular
di Indonesia dituntut untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan
kinerja perusahaan. Untuk itu, penilaian kinerja perusahaan harus dilakukan.
Penelitian ini menitikberatkan pada penilaian kinerja keuangan perusahaan
dengan metode analisis Du-Pont yang dapat dilakukan berdasarkan analisis
terhadap laporan keuangan perusahaan sebagai media yang paling penting
untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan setiap
tahunnya.
Analisis metode Du-Pont yang dilakukan terhadap PT Telkomsel melalui
laporan keuangan periode tahun 2004-2008 menunjukkan kinerja keuangan
perusahaan yang cenderung terus meningkat. Penurunan nilai ROI dan ROE
hanya terjadi pada tahun 2006 dan 2008. Laba kotor perusahaan sebenarnya
terus meningkat, namun setelah diakumulasikan dengan beban/penghasilan
lain-lainnya dan total pajak, laba perusahaan terlihat cukup berfluktuasi
terutama pada tahun 2008. Hal ini disebabkan tingginya beban usaha
perusahaan pada tahun tersebut, serta banyak dipengaruhi oleh peningkatan
hutang perusahaan sebagai akibat penurunan nilai tukar Rupiah terhadap
mata uang asing. Nilai tukar Rupiah terhadap USD dan Euro pada tahun
2008 melonjak menjadi Rp. 10,950/USD dan Rp 15,433/Euro dari tahun
2007 yang hanya Rp 9,419/USD dan Rp 13,760/Euro. Namun secara
keseluruhan, PT Telkomsel menunjukkan kinerja keuangan yang sangat
baik setiap tahunnya dan selalu berada diatas perusahaan-perusahaan
pesaingnya.
Untuk mempertahankan dan terus meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan ROE (Return On Equity), perusahaan hendaknya melakukan
beberapa perbaikan dalam kinerja keuangannya. Perbaikan tersebut antara
lain dengan mengurangi aktiva tetap yang kurang produktif agar besarnya
depresiasi bisa ditekan seminimal mungkin sehingga laba usaha yang
dihasilkan lebih besar lagi. Perusahaan juga dapat terus berusaha
meningkatkan pendapatannya dengan menguasai lebih banyak lagi pangsa
pasar agar pendapatan yang dihasilkan lebih besar lagi. Hal ini untuk
mengatasi tingginya beban pokok, dan juga agar terhindar dari fluktuasi
nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar dan Euro. Walaupun pendapatan
perusahaan selalu tinggi, akan tidak banyak membantu apabila nilai tukar
Rupiah terhadap US Dolar dan Euro melemah secara drastis. Perusahaan
juga diharapkan mengurangi ketergantungan dengan pinjaman terutama
dalam bentuk mata uang asing.
Untuk memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan terkait
peningkatan kinerja keuangannya, penelitian ini dilengkapi dengan sistem
informasi pengambilan keputusan berdasarkan metode analisis Du-Pont.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu PT Telkomsel dalam
penentuan kebijakan kinerja keuangannya dan membantu semua pihak. kinerja, keuangan, Du-Pont, ROI, ROE, sistem informasi.