Sebagai kawasan tujuan wisata, Kota Bandung mulai dijamuri oleh billboardbillboard
karena keramaiannya saat akhir pekan. Namun potensi pasar yang besar
tersebut tidak diimbangi dengan penataan billboard yang sesuai dengan kondisi
sekelilingnya (Kompas,” Bandung menjadi lautan Billboard”, 2004). Besarnya
minat perusahaan untuk mendapatkan billboard akan menjadi suatu tantangan
tersendiri bagi perusahaan karena memunculkan suatu kompetisi antar perusahaan
untuk mendapatkan billboard yang paling strategis.
Perbankan merupakan perusahaan yang menaruh minat cukup besar dalam
penggunaan billboard di Kota Bandung, yaitu 18%. Produk perbankan memiliki
korelasi yang kuat secara kognitif terhadap kriteria demografis penduduk
(Branca,2008). Dari permasalahan di atas maka perlu dibuat suatu Sistem
Informasi Geografis (SIG) yang dapat memberikan usulan pemilihan billboard
yang strategis agar promosi optimal sesuai dengan produk yang akan
dipromosikan di Kota Bandung.
SIG pemilihan billboard ini akan memperhitungkan beberapa faktor untuk
melakukan pemilihan billboard di Kota Bandung. Faktor yang akan
diperhitungkan yaitu, faktor demografis, faktor kepadatan lalu lintas, faktor
fasilitas umum, faktor biaya dan faktor ukuran billboard. Untuk melakukan
pemilihan billboard dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas akan
dihitung menggunakan metode matrik keputusan.
Dalam sistem ini terdapat proses-proses sebagai berikut : (1) proses persiapan data
(2) prosses pemilhan produk (3) proses pembobotan (4) proses perhitungan (5)
proses visualisasi peta tematik. Untuk mendapatkan keputusan yang akurat
dimana wilayah potensial untuk pendirian billboard , maka diperlukan data
demografis dan jalan yang valid. Oleh karena itu sistem ini sangat tergantung pada
data yang dimiliki oleh pengelola sistem. Sistem Informasi Geografis, Billboard, Metode Matrik Keputusan