USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENGURANGI JUMLAH PRODUK CACAT COUPLING HEAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI DIVISI TEMPA DAN COR PT. PINDAD ( PERSERO)

DEWI IRA SAFITRI. Z

Informasi Dasar

109 kali
112060129
658
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

PT. Pindad adalah perusahaan manufaktur Indonesia yang mengkhususkan diri dalam produk-produk militer dan komersial. Kegiatan ini mencakup desain, pengembangan, rekayasa dan fabrikasi serta pemeliharaan. PT. Pindad menyadari bahwa produk dan kualitas layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis perusahaan. Pada pabrik cor ini, diproduksi produk Bushing, dan Coupling Head. Bushing memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dalam proses produksinya, tetapi jumlah defect dan jumlah ordernya relatif rendah, sedangkan Coupling head memilki tingkat kompleksitas, jumlah order dan jumlah defect yang tinggi, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk mengetahui penyebab tingginya tingkat defect pada Coupling Head. Dari data hasil produksi selama tahun 2009, didapatkan jumlah produk Coupling Head yang cacat berada di atas dari target perusahaan yaitu jumlah cacat < 5%. Agar kepuasan pelanggan dan efisiensi perusahaan dapat tercapai PT. Pindad berusaha untuk mengendalikan dan meningkatkan kualitas produksinya.

Metode Six Sigma merupakan suatu sistem yang komprehensif dan flexible untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis yang dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian yang disiplin terhadap fakta, data dan analisis statistik serta perhatian yang cermat untuk mengelola dan memperbaiki proses bisnis dalam menuju kesempurnaan ( zero defect per ). Six Sigma didasarkan pada pengukuran untuk mengurangi variasi atau inkonsistensi dari suatu sistem bisnis dalam perusahaan. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam implementasi Six Sigma adalah Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Pada tahap define dilakukan pemilihan produk dan identifikasi Critical To Quality ( CTQ ) serta perumusan masalah Six Sigma. Pada tahap measure dilakukan pengukuran kemampuan proses pada level output. Setelah kemampuan proses eksisting sebagai baseline kinerja diketahui, maka dilakukan analisis terhadap jenis cacat yang terjadi beserta akar penyebabnya menggunakan analisis pareto dan fishbone chart. Selanjutnya pada tahap improve diberikan suatu usulan perbaikan untuk meminimasi timbulnya cacat kritis pada Coupling Head.

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap data kualitas produk Coupling Head selama bulan Januari - Desember 2009, dapat diketahui bahwa penyebab cacat kritis adalah cacat beku dini, cacat geser cetakan, cacat inklusi terak, dan cacat inklusi pasir. Adapun performansi eksisting proses produksi Coupling Head pada level output adalah nilai DPMO 10902 dan level sigma x3,8 sigma. Level sigma ini masih berada dalam nilai rata-rata industri di Indonesia sehingga PT. Pindad perlu melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar dapat mencapai nilai Six Sigma. Coupling Head, Defect, DPMO, Six Sigma

Subjek

PROCESS DESIGN
 

Katalog

USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENGURANGI JUMLAH PRODUK CACAT COUPLING HEAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI DIVISI TEMPA DAN COR PT. PINDAD ( PERSERO)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

DEWI IRA SAFITRI. Z
Perorangan
M. Iqbal, ST., MM; Marina Y Lubis, Ir., MSi
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2010

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini