PT. XYZ merupakan perusahaan rokok kretek tertua di Indonesia. Perusahaan ini
mempunyai beberapa proses untuk membuat tembakau yang berkualitas, salah satunya
proses di combined line. Di dalam combined line terdapat 7 jenis mesin yang berbeda
fungsinya, salah satunya mesin yang mempunyai tingkat kegagalan tertinggi seperti pada
perhitungan asset criticality yaitu, mesin Dryer Annular. PT. XYZ menerapkan kegiatan
maintenance yang dilakukan saat ini berupa kegiatan perawatan terjadwal terhadap
mesin. Sampai saat ini kebijakan perawatan yang telah dilakukan tidak optimal, karena
frekuensi kerusakan pada komponen masih sering terjadi.
Mesin Dryer Annular terbagi dalam 9 komponen, namun hanya 4 komponen saja
yang termasuk dalam komponen kritis yaitu, Main drive, Control panel, Cylinder DE dan
Cylinder FE. Kebijakan perawatan untuk mesin Dryer Annular dengan metode Reliability
Centered Maintenance(RCM) diharapkan dapat menghasilkan penentuan kebijakan
perawatan yang tepat, yaitu interval waktu perawatan yang optimal sehingga dapat
dilakukan perbaikan terhadap komponen sebelum mengalami gangguan dan dapat
meminimumkan biaya perawatan.
Pada penentuan sistem kritis dengan menggunakan metode pemilihan
berdasarkan hasil pengamatan frekuensi kerusakan, dimana sistem dianalisis sesuai
dengan sebab dan akibat yang ditimbulkan. Selanjutnya berdasarkan data Time to Failure
(TTF) yang telah direkap, dilakukan perhitungan dengan Uji Anderson Darling untuk
mendapatkan jenis distribusi dan karakteristik kerusakan komponen kritis. Berdasarkan
metode RCM, jenis distribusi dan karakteristik kerusakan komponen dari setiap
komponen kritis, maka diperoleh kebijakan perawatan yang optimal untuk diterapkan
pada komponen-komponen kritis yaitu task on-condition.
Perhitungan total biaya perawatan untuk komponen kritis menggunakan Model
Minimasi Biaya Perawatan. Interval waktu perawatan yang digunakan berdasarkan
perbadingan interval waktu perawatan eksisting dan hasil perhitungan dengan metode P-F
Interval. Maintenance, RCM, Dryer Annular