Perkembangan teknologi telekomunikasi yang terus berkembang dan
berubah sesuai kebutuhan yang diinginkan, menuntut penyedia telekomunikasi
untuk terus meningkatkan pelayanannya. PT. Telkom sebagai salah satu penyedia
layanan telekomunikasi di Indonesia, juga melihat perkembangan teknologi
tersebut sebagai acuan untuk peningkatan kualitas layanan yang diberikan. Next
Generation Network menjadi isu yang cukup menarik dalam perkembangan
layanan telekomunikasi saat ini. Ini tidak lepas dari adanya pergeseran dari circuit
switched menuju packet switched, yang mendorong penyedia layanan untuk
menggunakan suatu perangkat berbasis IP (Internet Protocol). Softswitch sebagai
bagian dari NGN sebagai salah satu perangkat yang mendukung perkembangan
tersebut, telah digunakan oleh PT. Telkom sejak tahun 2004.
Kinerja jaringan telekomunikasi tidak lepas dari parameter – parameter
pengukuran kinerja. Untuk voice ada Answer Seizure Ratio, Mean Holding Time
Seizure dan Occupancy. Sementara untuk packet data ada Jitter, Delay dan Packet
Loss. Salah satu indikator dalam kinerja adalah kemampuan dalam menangani
panggilan selama jam sibuk. Busy Hour Call Attempts merupakan parameter
kemampuan penanganan atau call processing dari suatu sistem switch yang juga
umum digunakan dalam jaringan TDM. Tetapi perhitungan BHCA masih relevan
untuk softswitch, karena jenis layanan yang diukur masih sama yaitu voice.
Dalam tugas akhir ini dilakukan analisis terhadap kinerja voice softswitch
PT. Telkom yang melayani 4 jenis koneksi yaitu Local Exchange, Trunk
Exchange, Fix Wireless Access dan Other License Operator. Selain mengukur
layanan voice softswitch, dalam tugas akhir ini mengukur juga kinerja packet data
dalam koneksi ip subnet pair, serta Quality of Service dari layanan voice
softswitch.
Next Generation Network, Softswitch, Quality of Service