Penjadwalan merupakan hal yang penting dalam sistem produksi. Berbagai
masalah dapat timbul karena penjadwalan yang dilakukan dengan cara yang tidak
tepat, seperti waktu penyelesaian produksi yang terlalu lama, keterlambatan dari
due date yang telah ditentukan, dan idle mesin. Sebagai perusahaan yang
mengutamakan kualitas, efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya
fasilitas merupakan hal yang harus diperhatikan oleh PT. PINDAD. Dengan
penjadwalan yang tepat, masalah keterlambatan penyelesaian job atau makespan
yang besar dapat dihindari. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis membuat
suatu penjadwalan yang menggunakan metode neuro fuzzy sehingga dapat
mengurangi makespan.
Berdasarkan kondisi existing yang ada, makespan yang dihasilkan untuk
menyelesaikan produk Kapal Navigasi DM.30/MI/X/006 cukup besar.
Penjadwalan usulan dengan metode neuro fuzzy bertujuan untuk menentukan
urutan job yang optimal sehingga dapat menghasilkan makespan yang lebih kecil
dari makespan existing. Penjadwalan usulan ini diawali dengan proses fuzzy
kemudian dilanjutkan proses pembelajaran sehingga terjadi perubahan parameter
pada fungsi keanggotaannya dan didapatkan nilai average training error. Untuk
memperoleh urutan penjadwalan yang optimal dilakukan dengan testing data, dari
beberapa testing data dipilih nilai average testing error yang paling kecil dan
mendekati training data.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan neuro fuzzy diperoleh
kesimpulan bahwa penjadwalan job dengan menggunakan metode neuro fuzzy
telah berhasil dibuat dan dapat mengurangi makespan. Penjadwalan usulan ini
menghasilkan makespan sebesar 18060 menit atau sekitar 301 jam, lebih kecil
dibandingkan penjadwalan existing yang menghasilkan makespan sebesar 21285
menit, atau sekitar 354,75 jam. Jadi terjadi penurunan makespan sebesar
15,15152%. penjadwalan, neuro fuzzy, makespan