PT. Bank SUMUT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
perbankan. Sistem pengukuran kinerja yang saat ini diterapkan di PT Bank
SUMUT adalah berupa poin-poin Key Performance Indicator (KPI) bagi seluruh
cabang yang akan dievaluasi setiap periodenya untuk kemudian mendapatkan
gambaran kinerja perusahaan secara keseluruhan. KPI yang diterapkan saat ini
mencakup ukuran-ukuran finansial dan non-finansial yang dikelompokkan ke
dalam tiga sasaran, yaitu sasaran operasional, sasaran perbaikan kinerja, dan
sasaran pengembangan sumber daya manusia. Namun beberapa KPI yang
dikelompokkan ke dalam tiga sasaran tersebut ternyata tidak seluruhnya
diturunkan dari strategi perusahaan sehingga masih terdapat indikator-indikator
yang bukan merupakan faktor pendorong bagi tercapainya strategi perusahaan.
Balanced Scorecard dipandang sebagai suatu solusi bagi sistem pengukuran
kinerja di PT. Bank SUMUT karena Balanced Scorecard menerjemahkan visi,
misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun ke dalam
empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan dan ukuran dalam Balanced Scorecard
lebih dari sekedar sekumpulan kinerja finansial dan non-finansial, khusus semua
tujuan dan ukuran ini diturunkan dari suatu proses atas ke bawah (top-down) yang
digerakkan oleh misi dan strategi unit bisnis (Kaplan dan Norton, 1996). PT. Bank
SUMUT KCP Panglima Polim terdiri dari tiga divisi yang melaksanakan aktivitas
lengkap keseluruhan. Menurut Kaplan dan Norton (1996:262) unit bisnis yang
memiliki produk & pelanggan, pemasaran & saluran distribusi, fasilitas produksi
sendiri, serta strategi untuk mencapai misinya merupakan calon yang sah untuk
sebuah Balanced Scorecard.
Perancangan Balanced Scorecard pada PT. Bank SUMUT KCP Panglima Polim
menghasilkan 21 indikator kinerja. Bobot perspektif keuangan memiliki bobot
tertinggi, yaitu 35,35%. Bobot tertinggi kedua adalah perspektif pelanggan yaitu
29,07%. Perspektif proses bisnis internal memiliki bobot 16,46%, sedangkan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memiliki bobot sebesar 19,12%. Proses
pembobotan dilakukan dengan metoda AHP (Analytical Hierarchi Process). Nilai
ii
kinerja PT. Bank SUMUT KCP Panglima Polim berdasarkan penerapan
rancangan Balanced Scorecard dan Scoring System dengan metode Objective
Matrix (OMAX) adalah 5,555 dengan kriteria pencapaian kinerja baik, tetapi
masih perlu diperbaiki lagi. Balanced Scorecard, Analytical Hierarchy Process (AHP), Objective Matrix (OMAX)