Penjadwalan produksi adalah salah satu unsur dalam perencanaan dan pengendalian produksi. Penjadwalan digunakan untuk memaksimalkan penggunaan peralatan berupa mesin untuk menghindari terjadinya keterlambatan penyelesaian suatu job sehingga target jumlah produksi maupun waktu penyelesaian job perusahaan dalam periode waktu tertentu dapat dipenuhi.
Pada jobshop, jobshop diproses sesuai dengan pola aliran operasi pada mesin dan waktu proses yang berbeda–beda. Hal ini yang mengakibatkan proses penjadwalan pada jobshop lebih sulit dibandingkan dengan proses penjadwalan flowshop. Penjadwalan jobshop bisa dilakukan untuk penjadwalan jobshop statis yaitu penjadwalan dilakukan dengan asumsi mesin dalam keadaan kosong (waktu kedatangan job sama) dan penjadwalan jobshop dinamis yaitu kedatangan dari setiap job berbeda - beda ada yang sudah diketahui (deteministik) maupun tidak (non - deterministik).
Banyak metode–metode heuristik yang telah dikembangkan dan digunakan untuk menghasilkan penjadwalan yang tepat dengan waktu komputasi yang relatif tidak lama. Salah satunya adalah metode yang diterapkan pada penelitian ini, yaitu algoritma Simulated Annealing. Algoritma Simulated Annealing merupakan metode penjadwalan yang menyelesaikan masalah routing mesin dengan fungsi tujuan meminimasi makespan (waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh operasi dari suatu job).
Berdasarkan perhitungan pada pengolahan data dengan menggunakan software Matlab R2009a, diperoleh hasil bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 56 job tersebut adalah sebesar 241.5 jam. Sedangkan waktu yang ditargetkan perusahaan dengan menggunakan metode penjadwalan SPT (Shortest Processing Time) adalah sebesar 251 jam. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya selisih waktu antara waktu penyelesaian job dengan menggunakan algoritma Simulated Annealing dan waktu yang ditargetkan perusahaan untuk menyelesaikan job tersebut adalah sebesar 9.5 jam. Penjadwalan produksi, Jobshop Dinamis, Makespan, Algoritma Simulated Annealing