Holcim Indonesia adalah produsen semen, beton jadi, dan agregat terkemuka serta satu-satunya produsen yang menyediakan produk dan layanan yang terintegrasi. Dalam melakukan proses produksi, Holcim Indonesia mengoperasikan dua pabrik (plant) di Narogong (Jawa Barat) dan di Cilacap (Jawa Tengah), serta satu stasiun penggilingan di Ciwandan (Banten). Produksi semen di Holcim akan meningkat jika menggunakan mesin-mesin yang prima, salah satunya adalah mesin ball mill.
Ball mill merupakan sub assemblies yang digunakan dalam menggiling material menjadi semen jadi. Ball mill yang ada di plant sering mengalami kondisi shut down. Sehingga hal ini mempengaruhi kinerja plant secara keseluruhan. Sebab jika ball mill mati maka akan berakibat penurunan produkstivitas plant. Dalam penelitian tugas akhir ini dihasilkan usulan kegiatan perawatan preventif untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya failure consequences.
Berdasarkan hasil penelitian maka didapat tiga jenis usulan kegiatan preventif yaitu on condition task, scheduled restoration task, dan scheduled discard task. Selain menghasilkan usulan kegiatan, juga dihasilkan interval perawatan dan jumlah man.hours untuk melakukan kegiatan tersebut. Pemilihan keefektifan task juga didasarkan atas biaya perawatan yang dihasilkan dengan memasukkan unsur biaya tenaga kerja dan loss of production bagi task yang mengharuskan untuk keadaan dimatikan. Maintenance Management, Reliability Centered Maintenance, Failure Mode and Effect Analysis, Least Square Curve Fitting, Goodness of fit tests, Cement Mill, Finish Mill, Holcim, Narogong Plant