PT Sempurnaindah Nusantara (SIMNU) merupakan perusahaan yang memproduksi kulit imitasi yang dapat digunakan untuk melapisi jok mobil, jok motor, tas kulit dan produk lain yang membutuhkan lapisan kulit imitasi. PT. SIMNU memiliki tiga kelas produk, yaitu high class, medium class dan low class . Ketiga kelas kulit imitasi ini, terdiri dari beberapa artikel kulit imitasi. Dari ketiga kelas kulit imitasi tersebut, kulit imitasi high class memberikan keuntungan yang paling besar bagi perusahaan. Namun, produksi kulit imitasi high class justru memiliki persentase cacat terbesar. Pada tahun 2011, rata-rata persentase cacat produksi kulit imitasi high class adalah 6,62 %. Nilai ini melebihi batas maksimal persentase produk cacat yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu sebesar 2,5 %. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelusuran terhadap proses produksi untuk melakukan tindakan perbaikan yang tepat dengan menggunakan Lean Six Sigma.
Tahap penelitian diawali dengan tahap Define yang dilakukan untuk mengidentifikasi objek penelitian dan pemetaan proses produksi yang terjadi. Pada tahap ini diketahui bahwa terdapat 14 artikel kulit imitasi high class dan terdapat 41 jenis cacat yang terjadi pada proses produksi. Kemudian dilakukan Measure untuk mengetahui tingkat kinerja eksisting plant. Selanjutnya dilakukan Analyze untuk mencari jenis cacat dominan dan faktor penyebabnya. Jenis cacat dominan adalah cacat lipatan laminating (13,87 %), keriput surface (6,63 %), belang coating (5,99 %), garis silikon (5,78 %) dan kotoran debu (5,63 %). Pada tahap selanjutnya dilakukan Improve untuk menanggulangi penyebab dari kedua jenis defect dominan. lean six sigma, Define-Measure-Analyze-Improve, waste, perbaikan proses produksi, kulit imitasi.