PT. Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri kedirgantaraan terutama dalam proses pembuatan komponen pesawat
terbang dan alat angkut udara lainnya. Dalam menjaga kepercayaan
pelanggannya, PT. Dirgantara Indonesia harus mampu menyelesaikan seluruh
pesanan tepat waktu. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan tersebut
melakukan proses produksi berdasarkan pesanan (job order). Salah satu
strateginya dalam menyelesaikan seluruh pesanan tepat waktu yaitu PT.
Dirgantara Indonesia harus bisa meningkatkan volume produksi, serta menghemat
biaya produksi itu sendiri, yaitu dengan mengoptimalkan jarak momen
perpindahan material antar proses produksi yang berkaitan langsung dengan tata
letak pabrik. Pada penelitian yang dilakukan di PT. Dirgantara Indonesia,
khususnya pada proses produksi Panel Right di bagian Bonding and Composite
terdapat ketidakefisienan tata letak. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya aliran
material yang tidak teratur, backtracking pada proses produksi, bottleneck pada
pada bagian workstation Dry Lamination dan Lay up Bonding, dan terdapat
perpindahan material yang jauh antar operasi. Tipe tata letak yang digunakan pada
perancangan menggunakan tata letak proses, dengan tujuan meminimalkan total
momen perpindahan material.
Algoritma yang digunakan dalam peneliatian ini adalah algoritma SA-CRAFT
yang membutuhkan masukan data momen perpindahan material (perkalian antara
jarak dengan frekuensi perpindahan). Algoritma Simulated Annealing adalah
algoritma umum untuk menyelesaikan masalah optimasi kombinatorial dan secara
asimtonik dapat dipandang sebagai algoritma optimasi walaupun pada
kenyataannya berperilaku sebagai algoritma heuristik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada tata letak usulan dapat
mereduksi total momen perpindahan material sebesar 16,5%. Dengan
berkurangnya momen perpindahan material, maka berbanding lurus pula dengan
biaya produksi yang dikeluarkan. Dengan demikian tata letak usulan yang
dihasilkan dapat mengefisiensikan momen perpindahan material. Dan berdasarkan
analisis kebutuhan fasilitas terdapat penambahan fasilitas sebesar 6 untuk fasilitas
Meja Dry Lamination dan 5 untuk fasilitas Meja Lay up Bonding untuk
mengurangi bottleneck pada bagian workstation Dry Lamination dan Lay up
Bonding. Tata letak, Algoritma SA-CRAFT, Momen perpindahan.