PT Alena Textile Bandung merupakan perusahaan tekstil yang produksinya berdasarkan pesanan kastemer (make to order). Salah satu kain yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah kain double georgette. Dalam kegiatan produksinya, pada departemen weaving hanya memproduksi 82,3% dari target produksi yang telah ditetapkan. Hal ini mengakibatkan keterlambatan pengiriman kepada kastemer. Selain itu, pada departemen ini produk cacat yang dihasilkan cukup tinggi yaitu berkisar 3,13%.
Lean manufacturing merupakan metode untuk meminimasi waste dengan membuat kerangka kerja yang memfokuskan pada value, mereduksi pemborosan, serta memenuhi kebutuhan kastemer. Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan gambaran jelas mengenai proses produksi kain double georgette di departemen weaving menggunakan Value Stream Mapping (current state) dan detail mapping Process Activity Mapping (PAM) sehingga diketahui pemborosan yang terjadi di sepanjang aliran nilai. Langkah selanjutnya adalah identifikasi waste berdasarkan 7 jenis waste menggunakan checklist dan identifikasi penyebab waste menggunakan diagram sebab akibat.
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa waste yang terdapat di departemen weaving adalah overproduction, waiting, unnecessary inventory, unnecessary motion dan defect. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan yang terjadi adalah dengan mengusahakan aliran yang terus mengalir dengan cara meminimasi penumpukan work in process antar proses dengan menghasilkan penurunan lead time sebesar 492000 detik atau sekitar 75%. Selain itu, dilakukan standar kerja untuk menjaga performasi operator dan mesin sehingga dapat meningkatkan performansi dari produksi kain double georgette pada departemen weaving. Lean Manufacturing, 7 Waste, Value Strean Mapping, Process Activity Mapping, Standard Work