PT. Pupuk Kaltim merupakan perusahaan produsen pupuk terbesar di Indonesia. Pupuk Kaltim memiliki lima plant, yaitu Kaltim-1, Kaltim-2, Kaltim-3, Kaltim-4, dan POPKA. Kaltim-1, Kaltim-2, Kaltim-3, dan Kaltim-4 terdiri dari pabrik utilitas, pabrik urea, dan pabrik amoniak. Sedangkan POPKA hanya terdiri pabrik urea. Lima plant ini memiliki total kapasitas produksi urea sebesar 2,98 juta ton/tahun,amoniak 1,85 juta ton/tahun, dan pupuk NPK 500 ribu ton/ tahun.
Saat ini, PT.Pupuk Kaltim melakukan penjadwalan maintenance dengan berdasarkan jadwal preventive maintenance yang berasal dari vendor mesin manual ataupun TA yang dilakukan setiap 2 tahun sekali (21 hari). Data Unexpected Shutdown dari tahun 2003-2012, memiliki rata-rata per tahunnya sebesar 12,7 hari/Tahun. Dikarenakan PT. Pupuk Kaltim memiliki visi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang berstandar world class, maka perusahaan pun harus membandingkan dengan standarisasi dunia, yakni sebuah perusahaan harus memiliki availability sebesar 98% atau sebanding dengan 7 hari pabrik downtime/tahun (termasuk unscheduled dan schedule downtine)- (SKF Asset Management).
Maka tentunya dengan berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa salah satu kesalahannya dapat terjadi pada maintenance strategy di pabrik urea Kaltim-3. Lalu setelah menentukan maintenance strategy yang optimal dengan metode Reliability-Centered Maintenance (RCM) II , maka pembuatan maintenance schedule untuk melengkapi maintenance strategy sebelumnya. Maintenance, Reliability-Centered Maintenance (RCM) II, Maintenance Schedule.