USULAN PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI LEAD TIME PADA LANTAI PRODUKSI PART STRINGER DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

PT. Dirgantara Indonesia merupakan

industri pesawat terbang yang pertama dan satu

satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara Sistem produksi yang digunakan adalah make to order . PT. DI memiliki 3 departemen atau tiga area utama, yaitu Departemen Gudang Bahan Baku &

Pre

cutting , Departemen Heat Treatment & Metal Forming , serta Departemen Surface Treatment . Obyek yang diamati ada lah Part Stringer dengan part number 332A2130042401 yang mempunya i target produksi sebesar 1 20 unit part perbulannya, namun PT. DI baru bisa menyanggupi pr oduksi

rata

rata 87 unit part per bulan . Pemborosan yang terjadi pada lantai produksi part stringer adalah 29,8 % dengan Lead time 31785,6 detik atau 529,76 menit .

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan Value Stream Mapping untuk menggambarkan aliran nilai yang terjadi dan dilakukan usaha perbaikan untuk

mengeliminasi pemborosan dengan teknik

teknik Lean Manufacturing . Tahap penelitian diawali dengan taha p Current State Drawing yang dilakukan untuk mengidentifikasi pemborosa n yang terjadi, kemudian dilakukan Detailed Mapping menggunakan Process Activity Mapping dan menghasilkan aktivitas yang terbesar adalah operasi 70,2 % , delay 23,53 %, inspeksi 2,2 %, dan transportasi 3,99 %. Penyebab pemborosa n terbesar adalah adanya pemborosan Waiting T ime sehingga memperbesar Lead time . Selanjutnya dilakukan Future State Design untuk mencari strategi dan solusi pemecahan masalah pemborosan tersebut.

Solusi yang didapatkan

dari tahap

tahap yang dilakukan adalah membuat aliran yang kontinu, menera pkan metode full work , membuat fishbone diagram , meratakan beban kerja, membuat 5S dan standardisasi kerja . Dengan solusi dan sistem kerja usulan tersebut didapatkan Lead time lebih singkat yaitu 24355 ,6 detik atau 405,92 menit dengan penurunan tingkat pemborosan menjadi 8,5 % dari keseluruhan proses dan menghasilkan aktivitas yang terbesar adalah operasi 91,5 %, delay 1,2 %, inspeksi 2,2 % , dan transport asi 5,1 % . Part Stringer , Lean Manufacturing , Value Stream M apping, Process Activity Mapping.