PT Bintang Kanguru merupakan perusahaan manufaktur di bidang tekstil dengan pangsa pasar beberapa Negara di Asia. Pada tujuh tahun terakhir tercatat produksi di perusahaan mengalami penurunan sebesar 10-25 persen. Terlihat terjadinya antrian perpindahan material dan waktu keterlambatan sehingga menyebabkan ongkos perpindahan material yang tinggi. Parameter yang menjadi acuan perencanaan usulan sistem perpindahan material adalah waktu perpindahan, waktu tunggu dan ongkos material handling. Pada penelitian ini digunakan General analysis procedure sebagai framework untuk menyelesaian permasalahan dan inti pengolahan data menggunakan Activity Cost Determination. Activity Cost Determination merupakan metode untuk mendefinisikan setiap kegiatan perpindahan dikonversikan menjadi biaya perpindahan.Hasil perancangan ulang sistem perpindahan material telah menghasilkan sistem perpindahan dengan aliran yang lebih efisien. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal, pertama penurunan total waktu tunggu berkisar 80% sehingga jumlah bottleneck pada lantai produksi secara tidak langsung akan turun. Kedua, penurunan ongkos material handling sebesar 12% dari total ongkos pada sistem perpindahan existing. Selain itu penghematan setelah menggunakan pallet plastik dengan sistem sewa adalah sebesar 9% dari biaya pallet existing dan perancangan tambahan pada box manual pendukung menjadi 800 kg guna mengimbangi kapasitas alat perpindahan material. Material handling, General analysis procedure, Bottleneck