Rumah Makan Ayam Madu SiBangkong adalah rumah makan yang menjual menu utama ayam goreng madu, letaknya berada di Kawasan Pendidikan Telkom.Pertumbuhan keuntungan Rumah Makan Ayam Madu SiBangkong dari tahun 2010-2012 mengalami peningkatan. Konsumen utama Rumah Makan Ayam Madu SiBangkong adalah mahasiswa mahasiswi yang berada di Kawasan Pendidikan Telkom. Di dalam satu semester, mahasiswa memiliki hari libur semester dan menyebabkan penurunan permintaan pada Rumah Makan Ayam Madu SiBangkong. Dikarenakan adanya penurunan permintaan tersebut, pemilik ingin memperluas pasar sasaran dan meningkatkan keuntungan pertahunnya dengan membuka cabang baru untuk pasar di Kota Bandung. Survei dan pengumpulan data diperlukan dalam menentukan lokasi cabang baru Rumah Makan Ayam Madu SiBangkong di Kota Bandung. Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, ditemukan wilayah yang akan menjadi lokasi pembukaan cabang baru Rumah Makan Ayam Madu SiBangkong yaitu di wilayah kecamatan Bojongloa Kaler dengan persentase dari pasar potensial sebesar 100%, pasar tersedia sebesar 64,07% dari pasar potensial dan pasar sasaran sebesar 10% dari pasar tersedia.
Adapun pengeluaran yang ada di dalam aspek financial, seperti kebutuhan dana investasi, perkiraan pendapatan, biaya operasional, income state, cashflow dan balance sheet yang digunakan menghitung investasi, seperti Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dengan masa periode yang ditetapkan untuk proyeksi keuangan adalah 5 tahun.
Perhitungan Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari tingkat nilai investasi. Hasil perhitungan nilai tingkat investasi yaitu:NPV = Rp 43.709.378,59 , IRR = 37,93% dan PBP = 3,142 tahun. Lokasi cabang baru Rumah Makan Ayam Madu SiBangkong dinyatakan layak karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dari nilai MARR dan NPV bernilai positif. Analisis Kelayakan, NPV, IRR, PBP, Rumah Makan Ayam Madu SiBangkong